Kementerian Pertahanan Rusia untuk pertama kalinya mengkonfirmasi bahwa wajib militer (wamil) termasuk di antara personel militer yang terlibat dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty, Kamis (10/3/2022) yang mengutip pemberitaan media-media Rusia, TASS dan The Moscow Times, konfirmasi itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
Konashenkov mengatakan pada Rabu (9/3) waktu setempat, bahwa "beberapa wajib militer" telah ditangkap oleh angkatan bersenjata Ukraina. Dia menambahkan bahwa "hampir semua wajib militer" kini telah ditarik dari wilayah Ukraina.
Sebelumnya, pejabat-pejabat tinggi Rusia, bahkan termasuk Presiden Vladimir Putin, bersikeras bahwa tidak ada wajib militer yang terlibat dalam invasi ke Ukraina. Ditegaskan bahwa hanya tentara yang bertugas berdasarkan kontraklah yang bertempur di Ukraina.
Dalam pidato memperingati Hari Perempuan Internasional, Putin telah meyakinkan para ibu dan istri tentara Rusia bahwa wajib militer Rusia tidak ikut serta dalam invasi ke Ukraina, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus."
"Saya mengerti bagaimana Anda mengkhawatirkan orang-orang yang Anda cintai ... Saya menekankan bahwa tentara wajib militer tidak berpartisipasi dalam permusuhan ini dan tidak akan berpartisipasi di dalamnya," kata Putin, seperti diberitakan Reuters.
Namun, Ukraina telah mengunggah ke internet banyak video tentara Rusia yang ditangkap, banyak di antaranya adalah wajib militer antara usia 18 hingga 20 tahun.
Lihat juga Video: Ilmuwan Nuklir Pastikan Chernobyl Ukraina Aman Meski Listrik Diputus
(ita/ita)