Rusia Rilis Daftar Negara Tak Bersahabat, Helm dari Israel Bikin Ukraina Kesal

International Updates

Rusia Rilis Daftar Negara Tak Bersahabat, Helm dari Israel Bikin Ukraina Kesal

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 08 Mar 2022 19:40 WIB
Russian President Vladimir Putin listens to St. Petersburgs governor Alexander Beglov during their meeting in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, March 1, 2022. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Pemerintah Rusia merilis daftar negara-negara yang dianggap melakukan tindakan-tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, baik perusahaan maupun warga negaranya. Amerika Serikat (AS) jelas berada dalam daftar tersebut, sedangkan Indonesia tidak terlihat ada di dalam daftar.

Seperti dilansir Newsweek, Selasa (8/3/2022), daftar negara-negara tak bersahabat itu dirilis pemerintah Rusia pada Senin (7/3) waktu setempat, ketika invasi militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina memasuki hari ke-12.

Kantor berita Rusia, TASS News Agency, dalam laporannya menyebut bahwa daftar itu telah disetujui oleh pemerintah Federasi Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (8/3/2022):

ADVERTISEMENT

- Parlemen AS Desak Biden Bantu Pengiriman Jet Tempur Eropa ke Ukraina

Para anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memfasilitasi pengiriman jet-jet tempur dari negara-negara Eropa ke Ukraina yang tengah diinvasi Rusia. Hal itu menjadi permohonan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berbicara via video dengan parlemen AS.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (8/3/2022), Gedung Putih telah menyatakan tidak menentang pengiriman jet tempur ke Ukraina, namun melihat adanya tantangan logistik untuk mewujudkannya.

Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Menendez, dalam suratnya kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken dan Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin menyerukan agar pemerintah AS berkomitmen mengganti jet-jet tempur yang disumbangkan ke Ukraina, dengan pesawat tempur buatan Barat yang lebih canggih, termasuk melalui pembiayaan dan pinjaman konsesi serta harga yang disubsidi.

- Rusia Siap Setop Invasi Asalkan Ukraina.....

Rusia menyatakan siap untuk menghentikan operasi militer 'dalam sekejap' jika otoritas Ukraina bersedia memenuhi sejumlah persyaratan. Apa saja persyaratan itu?

Seperti dilansir Reuters, Selasa (8/3/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengungkapkan bahwa seluruh tuntutan Rusia telah dirumuskan dan diserahkan dalam pertemuan pertama dan kedua antara delegasi Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia pekan lalu.

Simak Video: Jokowi Ungkap Perang Rusia Vs Ukraina Picu Krisis Pengungsi Terbesar

[Gambas:Video 20detik]



Pertemuan ketiga diketahui telah digelar pada Senin (7/3) malam waktu setempat.

Berbicara kepada Reuters via telepon, Peskov membeberkan bahwa Rusia menuntut agar Ukraina menghentikan aksi militernya, mengubah konstitusi demi menegakkan netralitas, mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia dan mengakui dua wilayah separatis -- Donetsk dan Luhansk -- sebagai negara merdeka.

- Ukraina Kesal karena Israel Beri Helm: Gimana Bisa Membunuh dengan Ini!

Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, melampiaskan kekesalannya atas penolakan pemerintah Israel untuk memberikan apa yang disebutnya sebagai 'bantuan defensif' terhadap Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Sembari mengenakan helm pelindung yang disumbangkan Israel kepada Ukraina, Korniychuk melontarkan pertanyaan bagaimana bisa perlengkapan semacam ini dianggap mematikan. Demikian seperti dilansir Reuters, Selasa (8/3/2022).

"Tolong beritahu saya, bagaimana Anda bisa membunuh dengan benda ini? Ini jelas tidak mungkin. Jadi saya tidak tahu apa yang ditakutkan orang-orang ini. Untuk memberikan keamanan pribadi bagi warga Ukraina ... itu hal paling sederhana yang bisa mereka lakukan," cetus Korniychuk kepada wartawan setempat.

Diketahui bahwa Israel telah mengecam invasi Rusia ke Ukraina, namun cenderung membatasi diri dengan hanya mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mempertahankan komunikasi dengan otoritas Rusia.

- Berani Embargo Minyak Rusia? Moskow Ingatkan Konsekuensinya!

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengingatkan bahwa larangan impor minyak Rusia akan memiliki konsekuensi "bencana".

Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (8/3/2022), peringatan ini disampaikan seiring negara-negara Barat sedang mempertimbangkan sanksi-sanksi lebih lanjut atas invasi Rusia ke Ukraina, salah satunya embargo minyak Rusia.

"Larangan minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global. Lonjakan harga tidak akan dapat diprediksi - lebih dari US$ 300 per barel, jika tidak lebih," kata Novak dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita Rusia.

- Rusia Rilis Daftar Negara-negara Tak Bersahabat, Ada Indonesia?

Pemerintah Rusia merilis daftar negara-negara yang dianggap melakukan tindakan-tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, baik perusahaan maupun warga negaranya. Amerika Serikat (AS) jelas berada dalam daftar tersebut, sedangkan Indonesia tidak terlihat ada di dalam daftar.

Seperti dilansir Newsweek, Selasa (8/3/2022), daftar negara-negara tak bersahabat itu dirilis pemerintah Rusia pada Senin (7/3) waktu setempat, ketika invasi militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina memasuki hari ke-12.

Kantor berita Rusia, TASS News Agency, dalam laporannya menyebut bahwa daftar itu telah disetujui oleh pemerintah Federasi Rusia.

"Australia, Albania, Andorra, Inggris, termasuk Jersey, Anguilla, British Virgin Islands, Gibraltar, negara-negara anggota Uni Eropa, Islandia, Kanada, Liechtenstein, Mikronesia, Monaco, Selandia Baru, Norwegia, Republik Korea (Korea Selatan), San Marino, Makedonia Utara, Singapura, Amerika Serikat, Taiwan, Ukraina, Montenegro, Swiss, Jepang," demikian seperti disebutkan dalam dekrit yang dirilis situs pemerintah Rusia.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads