Serangan Udara di Sumy Ukraina Tewaskan 9 Orang, Termasuk 2 Anak

Serangan Udara di Sumy Ukraina Tewaskan 9 Orang, Termasuk 2 Anak

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 08 Mar 2022 16:33 WIB
A damaged car sits at the central square following shelling of the City Hall building in Kharkiv, Ukraine, Tuesday, March 1, 2022.(AP Photo/Pavel Dorogoy)
Ilustrasi -- Situasi di Ukraina yang tengah diinvasi pasukan Rusia (dok. AP/Pavel Dorogoy)
Kiev -

Sedikitnya sembilan orang tewas akibat sebuah serangan udara di kota Sumy, Ukraina, yang dilaporkan mengenai gedung apartemen. Dua korban tewas di antaranya merupakan anak-anak.

Seperti dilansir AFP, Selasa (8/3/2022), kota Sumy menjadi salah satu dari lima kota yang menjadi lokasi ditetapkannya koridor kemanusiaan pada Selasa (8/3) waktu setempat. Koridor kemanusiaan itu dimaksudkan sebagai jalur evakuasi warga sipil di tengah pertempuran sengit antara Ukraina dan Rusia.

Koridor kemanusiaan dari kota Sumy menuju Poltava dimaksudkan untuk mengevakuasi warga sipil, termasuk warga negara China, India dan warga negara asing lainnya. Namun, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menuduh Rusia berencana mengganggu rute evakuasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan udara di kota Sumy, yang terletak dekat perbatasan Rusia atau sebelah timur ibu kota Kiev, terjadi pada Senin (7/3) tengah malam waktu setempat.

"Pesawat-pesawat musuh secara diam-diam menyerang gedung-gedung apartemen," kata dinas penyelamat Ukraina dalam pernyataan via Telegram, setelah para personelnya tiba di lokasi pukul 23.00 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Sumy yang berjarak 350 kilometer sebelah timur Kiev, dilanda pertempuran sengit selama beberapa hari terakhir. Namun informasi detail soal serangan-serangan yang terjadi tidak diungkap ke publik.

Vereshchuk dalam pernyataannya menyebut Kementerian Pertahanan Rusia menyetujui untuk memulai pemberlakuan koridor kemanusiaan sejak Selasa (8/3) pagi, dalam suratnya kepada Komisi Palang Merah Internasional.

"Kami memiliki informasi bahwa pihak Rusia berencana mengganggu koridor tersebut," ujarnya. "Manipulasi dipersiapkan untuk memaksa orang-orang mengambil rute lainnya, yang tidak dikoordinasikan dan berbahaya," imbuh Vereshchuk.

Ditambahkan Vereshchuk bahwa koridor itu juga dirancang untuk menyalurkan makanan dan obat-obatan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads