.webp)
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengumumkan bahwa Inggris memberikan bantuan tambahan sebesar USD 230 juta atau senilai Rp 3.311.459.500.000 (3,3 triliun) untuk Ukraina. Bantuan itu, kata dia, sebagai salah satu bentuk dukungan.
"(Ini adalah saat bagi) teman-teman untuk membuat koalisi dukungan kemanusiaan, ekonomi, dan pertahanan militer untuk memastikan bahwa Putin gagal dalam invasi bencana ini," kata Johnson saat berbicara dalam konferensi pers bersama dengan rekan-rekannya dari Belanda dan Kanada di London seperti dilansir CNN, Senin (7/3/2022).
Johson mengatakan Inggris, Kanada dan Belanda 'berdiri bahu-membahu' melawan invasi Rusia ke Ukraina. Dia menambahkan bahwa kelompok internasional yang mendukung Ukraina sedang mengkoordinasikan upaya bantuan jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelompok pendukung Ukraina internasional baru kami akan mengoordinasikan upaya komunitas internasional untuk memberikan bantuan jangka panjang dan tak tergoyahkan sekarang dan di masa depan, dan kami akan mendorong lebih banyak negara untuk bergabung dengan kami," kata Johnson pada konferensi pers itu.
Dalam 12 hari invasi Rusia ke Ukraina, Johnson mengatakan dengan jelas bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin membuat 'salah perhitungan' dalam meremehkan Ukraina. Johnson menyebut Putin juga telah meremehkan persatuan Barat.
"Dia telah meremehkan Ukraina dan perlawanan heroik mereka. Dia telah meremehkan pemimpin mereka dan dia telah meremehkan persatuan Barat," kata Johnson.
Simak Video 'Inggris Proses Ribuan Visa Pengungsi Ukraina':
