Pejabat AS: Rusia Rekrut Tentara Bayaran Suriah untuk Bertempur di Ukraina

Pejabat AS: Rusia Rekrut Tentara Bayaran Suriah untuk Bertempur di Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Senin, 07 Mar 2022 10:06 WIB
Ribuan warga mengungsi usai Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Sebelas hari usai diinvasi Rusia, ibu kota Ukraina, Kyiv, tampak sepi.
Suasana ibu kota Kiev di Ukraina saat invasi Rusia terus berlanjut (dok. Reuters)
Washington DC -

Rusia dilaporkan merekrut warga Suriah yang berpengalaman dalam pertempuran di area perkotaan untuk ikut bertempur di Ukraina. Militer Rusia disebut tengah bersiap untuk pertempuran intens di jalanan demi merebut kota-kota besar di Ukraina.

Seperti dilansir BBC, Senin (7/3/2022), informasi tersebut diungkapkan oleh sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) yang enggan disebut namanya, kepada media terkemuka Wall Street Journal (WSJ).

Namun, para pejabat intelijen itu menolak untuk mengungkapkan kepada WSJ soal berapa banyak petempur dari Suriah yang setuju bergabung dengan pasukan Rusia dalam pertempuran di Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya disebutkan bahwa beberapa petempur dari Suriah telah melakukan perjalanan ke Rusia dan tengah bersiap untuk dikerahkan ke Ukraina.

Perekrutan oleh Rusia itu dilaporkan oleh sejumlah media lokal Suriah, salah satunya Deir Ezzor. Media ini menyebut bahwa Rusia menawarkan gaji sebesar US$ 200 - 300 (sekitar Rp 2,8 juta hingga Rp 4,3 juta) bagi para sukarelawan dari Suriah 'untuk pergi ke Ukraina dan beroperasi sebagai penjaga' selama enam bulan.

ADVERTISEMENT

Belum ada tanggapan dari pemerintah Rusia terkait laporan ini.

Para pejabat Rusia, menurut WSJ, disebut meyakini pengerahan para petempur asal Suriah yang berpengalaman dan keahlian dalam pertempuran perkotaan selama satu dekade terakhir dalam konflik sipil Suriah, akan menambah kekuatan dalam upaya Rusia merebut kota-kota penting di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.

Simak Video 'Penampakan Militer Rusia di Perbatasan Kiev':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui bahwa Rusia telah mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Suriah sejak tahun 2015, untuk membantu rezim pemerintah Suriah melawan pasukan oposisi dan kelompok pemberontak dalam konflik yang pecah sejak tahun 2011.

"Langkah itu menunjukkan potensi eskalasi pertempuran di Ukraina," sebut WSJ dalam laporannya yang mengutip empat sumber pejabat AS tersebut, seperti dilansir Hindustan Times.

"Para pejabat menolak untuk menjelaskan apa lagi yang diketahui soal pengerahan para petempur Suriah ke Ukraina, status maupun skala tepat dari upaya itu," imbuh laporan WSJ tersebut.

Sementara itu, laporan terpisah menyebut para veteran militer Israel telah muncul untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads