Putin Akan Penjarakan Penyebar Berita Palsu soal Militer Rusia!

Putin Akan Penjarakan Penyebar Berita Palsu soal Militer Rusia!

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Mar 2022 09:25 WIB
Russian President Vladimir Putin listens to St. Petersburgs governor Alexander Beglov during their meeting in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, March 1, 2022. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang (UU) yang memperkenalkan hukuman penjara hingga 15 tahun untuk berita palsu tentang militer Rusia. UU ini diteken di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang terus berlangsung.

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/3/2022), UU tersebut, yang diadopsi oleh anggota parlemen pada hari Jumat (4/3) waktu setempat, menetapkan hukuman penjara dengan jangka waktu yang berbeda-beda dan denda terhadap orang-orang yang mempublikasikan "informasi yang diketahui salah" tentang militer. Hukuman yang lebih keras akan dijatuhkan ketika penyebarannya dianggap memiliki konsekuensi serius.

Putin juga menandatangani UU yang akan memungkinkan denda atau hukuman penjara hingga tiga tahun karena menyerukan sanksi terhadap Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu telah terjadi tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap suara-suara independen dan kritis di Rusia, yang meningkat setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.

Pengawas media Rusia mengatakan pada hari Jumat (4/3) bahwa mereka telah membatasi akses ke BBC dan situs-situs media independen lainnya, serta memblokir raksasa media sosial Facebook.

ADVERTISEMENT

Dua outlet berita mengatakan mereka akan berhenti melaporkan soal Ukraina untuk melindungi jurnalis mereka, sementara BBC mengumumkan penghentian operasinya di Rusia.

Media Rusia telah diinstruksikan untuk hanya mempublikasikan informasi yang diberikan oleh sumber resmi, yang menggambarkan invasi sebagai operasi militer.

Sementara itu, lembaga-lembaga penyiaran yang dikendalikan negara telah memperkuat narasi pemerintah tentang nasionalisme di Ukraina dan klaim Moskow bahwa tentara Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Saat ini pertempuran sengit terus berlanjut di wilayah utara, timur dan selatan Ukraina. Ibu Kota Ukraina, Kiev menghadapi serangan rudal baru Rusia, dengan ledakan terdengar di sekitar ibu kota, sementara kota pelabuhan tenggara Mariupol telah dikepung dan ditembaki, dan pemboman berlanjut di kota-kota timur laut Kharkiv dan Chernihiv.

Simak Video: Warga Kiev: Andaikan Saja Kami Punya Lebih Banyak Senjata...

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads