Majelis Umum PBB sudah menyetujui resolusi penghentian serangan Rusia ke Ukraina tapi tentara Vladimir Putin malah semakin ugal-ugalan. Kabar ngeri terakhir, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Ukraina kena hajar serangan militer Rusia.
Ini bukan Chernobyl yang pernah mengakibatkan tragedi tahun 1986 itu. PLTN ini bernama Zaporizhzhia. PLTN yang harusnya aman justru malah diserang.
Dihimpun hingga Jumat (4/3) malam, berikut adaalh 10 fakta serangan Rusia yang sempat bikin PLTN itu membara:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Yang terbesar di Eropa
PLTN Zaporizhzhia adalah PLTN yang terbesar di Eropa, demikian dilansir AFP. PLTN ini memasok seperlima pasokan listri Ukraina.
2. Diduduki Rusia
Pihak Rusia yang menduduki PLTN Zaphorizhzhia adalah militer Rusia. Kabar ini menyebar keseluruh dunia. Bagaimana tidak? Ini adalah pembangkit tenaga nuklir, bukan tenaga yang lain. Tentu risiko akan besar bila nuklir meledak.
"Wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye telah diduduki oleh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia," kata badan inspektorat nuklir Ukraina dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Jumat (4/3) kemarin.
3. Sempat membara
PLBN Zaporizhzhia itu sempat dilanda kebakaran. Api menyulut kala pertempuran pecah di lokasi. Demikian dilansir AFP.
Dinas darurat kemudian memadamkan api yang membara. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran di area yang tak main-main ini.
"Pada pukul 06.20 waktu setempat, api di gedung pelatihan PLTN Zaporizhzhia di Energodar padam. Tidak ada korban," kata dinas urusan darurat Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Selanjutnya, pemadaman sempat dihalangi Rusia:
Simak Video: Artileri Rusia Kembali Hancurkan Wilayah Permukiman Warga
4. Pemadaman sempat dihalangi tentara Rusia
Dilansir AFP, upaya pemadaman di kompleks PLTN itu sebelumnya dilaporkan terhambat oleh tentara Rusia yang menghalangi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang berkobar.
5. Presiden Ukraina: Moskow ingin ulang tragedi Chernobyl
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow menggunakan "teror nuklir" dan ingin "mengulangi" bencana Chernobyl, setelah pasukan Rusia menyerang PLTN Zaporizhzhia di Energodar.
![]() |
Dilansir dari kantor berita AFP, Zelensky memohon kepada para pemimpin dunia untuk bangkit dan mencegah Eropa dari "mati akibat bencana nuklir" setelah pasukan Rusia menembaki PLTN terbesar di benua itu.
6. Pertama kali dalam sejarah
Presiden Zelensky menyatakan peristiwa semacam ini baru terjadi pertama kali. Sebelumnya, tidak pernah ada serdadu menembaki pembangkit nuklir.
"Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir," kata Zelensky dalam pesan video yang dirilis oleh kantornya.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang beralih ke teror nuklir," cetusnya.
7. NATO: Kecerobohan perang
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengecam "kecerobohan" Rusia atas penembakan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN itu. Dia juga menuntut Moskow menghentikan perang melawan negara tetangganya.
"Semalam kami juga melihat laporan tentang serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini hanya menunjukkan kecerobohan perang ini dan pentingnya mengakhirinya, dan pentingnya Rusia menarik semua pasukannya dan melibatkan iktikad baik dalam upaya diplomatik," kata Stoltenberg seperti diberitakan kantor berita AFP.
![]() |
Selanjutnya, bisa 10 kali lipat lebih parah dari Chernobyl:
8. Para pemimpin Barat mengutuk
Para pemimpin negara-negara Barat kompak mengutuk tindakan militer Rusia itu. Rusia dituduh membahayakan nyawa jutaan orang dengan melancarkan perang besar-besaran di Ukraina.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan Presiden Putin adalah sembrono dan mengancam Eropa. PM Italia Mario Draghi menyebut serangan Rusia itu sebagai serangan keji. PM Norwegia Jonas Gahr Store menyebut itu adalah serangan gila. Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyerukan agar perang diakhiri. Tentara Rusia harus menarik diri dari Ukraina.
![]() |
9. Bisa 10 kali Chernobyl
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan pasukan militer Rusia untuk segera menghentikan serangan terhadap PLTN Zaporizhzhia. Jika reaktor nuklir di Zaporizhzhia meledak, maka bisa memicu bencana nuklir 10 kali lebih parah dari Chernobyl. Demikian seperti dilansir BBC dan kantor berita Ukraina, Ukrinform, Jumat (4/3/2022).
"Kebakaran sudah terjadi. Jika pembangkit itu meledak, maka akan menjadi 10 kali lipat lebih besar dari Chornobyl! (sebutan lain Chernobyl)" ucap Kuleba memperingatkan.
10. Level radiasi normal
Otoritas Ukraina menyebut pertempuran di dekat PLTN Zaporizhzhia, telah berhenti. Level radiasi di kompleks pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu dilaporkan masih normal saat ini.
Seperti dilansir CNN, Jumat (4/3/2022), juru bicara PLTN Zaporizhzhia, Andriy Tuz, dalam pernyataan terbaru juga menyebut PLTN itu tidak mengalami kerusakan kritis, meskipun hanya satu unit pembangkit listrik -- dari enam unit -- yang kini beroperasi.
Untung saja PLTN Zaporizhzhia tidak meledak. Sudahlah, setop perang dan utamakan cinta!