Telepon Macron, Putin Disebut Bakal Gempur Terus Ukraina

Telepon Macron, Putin Disebut Bakal Gempur Terus Ukraina

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 04 Mar 2022 00:14 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina Sudah Dimulai, Jadi Sebenarnya Apa yang Diinginkan Putin?
Vladimir Putin (ABC Australia)
Paris -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa ia akan melanjutkan operasi militer di Ukraina. Hal itu diungkap Putin selama 90 menit panggilan telepon.

"Percakapan ini sayangnya merupakan kesempatan untuk mendengar bahwa Presiden Putin akan melanjutkan intervensi militer dan terus berlanjut," menurut sumber Istana lysΓ©e seperti dilansir CNN, Kamis (3/3/2022).

"[Panggilan itu] memungkinkan Presiden Macron untuk kembali ke ketidaksepakatan yang kita miliki dengan Rusia, untuk memohon alternatif diplomatik untuk operasi militer, untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Presiden Putin tentang cara kita melihat perangnya di Ukraina tetapi juga konsekuensinya bagi Rusia dalam jangka panjang," lanjut sumber itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut kantor berita negara Rusia TASS, Putin dan Macron memiliki "pertukaran pandangan yang jujur tentang situasi di sekitar Ukraina," kata layanan pers Kremlin.

Sebuah laporan dari kantor berita negara Rusia RIA-Novosti mengatakan diskusi itu sulit, Putin menuduh Ukraina telah melakukan "sabotase tujuh tahun" dari perjanjian Minsk,proses perdamaian yang pasti diakhiri oleh pemerintah Rusia.

ADVERTISEMENT

Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga pintu dialog tetap terbuka, menurut pihak Rusia dan Prancis.

Laporan RIA menambahkan bahwa Putin memperingatkan Barat bahwa jika negosiasi Rusia-Ukraina berlarut-larut, maka Moskow akan memiliki tuntutan baru pada Kyiv, dan tugas-tugas "operasi militer khusus" akan dilaksanakan.

Menurut sumber Istana lysΓ©e, Putin juga membantah telah membombardir Kyiv dan memperingatkan bahwa situasinya akan memburuk, tetapi itu adalah kesalahan Ukraina.

Sebagai tanggapan, Macron memperingatkan Putin bahwa dia membuat kesalahan besar, menurut sumber itu. Macron menegaskan kembali bahwa tuntutan Moskow untuk menetralkan dan melucuti senjata Ukraina tidak dapat diterima, dan tanggung jawab konflik ini sepenuhnya berada di pundak Putin.

Tetapi Macron mengatakan bahwa masih ada waktu untuk diplomasi dan dialog mengatasi kekhawatiran Rusia dan memasukkan kepentingan Rusia.

Macron juga meminta Putin untuk menghormati Presiden Ukraina, keluarga, kerabat, pejabat negara, dan perwakilan terpilih, menurut sumber tersebut. Setelah panggilannya dengan Putin, Macron berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Halaman 3 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads