Mahkamah Internasional Mulai Penyelidikan Kejahatan Perang di Ukraina

Mahkamah Internasional Mulai Penyelidikan Kejahatan Perang di Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 03 Mar 2022 12:22 WIB
A member of the Ukrainian Emergency Service looks at the City Hall building in the central square following shelling in Kharkiv, Ukraine, Tuesday, March 1, 2022. (AP Photo/Pavel Dorogoy)
perang Rusia dan Ukraina (Foto: AP Photo/Pavel Dorogoy)
Jakarta -

Kepala jaksa Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengatakan penyelidikan aktif terhadap kemungkinan kejahatan perang di Ukraina "akan segera dilanjutkan". Hal ini disampaikan setelah kantornya menerima dukungan dari 39 negara.

Negara-negara tersebut mencakup semua negara anggota Uni Eropa, serta Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, Swiss, dan beberapa negara Amerika Latin.

"Saya telah memberi tahu Kepresidenan ICC beberapa saat yang lalu tentang keputusan saya untuk segera melanjutkan penyelidikan aktif dalam situasi di Ukraina," tulis Karim Khan dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (3/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pekerjaan kami dalam pengumpulan bukti sekarang telah dimulai," imbuhnya.

Sebelumnya pada Senin (28/2) lalu, Khan mengumumkan bahwa dia membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Khan mengatakan dia yakin ada "dasar yang masuk akal" untuk percaya bahwa kejahatan dalam yurisdiksi pengadilan telah dilakukan.

Tapi dia membutuhkan persetujuan hakim-hakim mahkamah yang berbasis di Den Haag, Belanda itu sebelum melanjutkan penyelidikannya. Namun, rujukan negara-negara ICC sekarang berarti bahwa penyelidikan Khan dapat dilanjutkan tanpa persetujuan hakim, sehingga mempercepat prosesnya.

"Rujukan ini memungkinkan kantor saya untuk melanjutkan penyelidikan terhadap situasi di Ukraina mulai 21 November 2013 dan seterusnya," kata Khan.

Simak Video 'Dubes Ukraina Berharap RI Lantang Minta Rusia Hentikan Invasi':

[Gambas:Video 20detik]



Itu akan mencakup "setiap tuduhan kejahatan perang di masa lalu dan sekarang, kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida yang dilakukan di bagian mana pun di wilayah Ukraina oleh siapa pun," ujar Khan.

Khan mengatakan penyelidikannya akan dilakukan "objektif dan independen" dan fokus pada "memastikan akuntabilitas atas kejahatan yang termasuk dalam yurisdiksi ICC".

ICC yang berbasis di Den Haag didirikan pada tahun 2002 sebagai pengadilan independen untuk mengadili individu yang dituduh melakukan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Namun, ICC hanya dapat menuntut kejahatan yang dilakukan di wilayah 123 negara anggotanya. Ukraina bukan anggota ICC, tetapi pada tahun 2014 menerima yurisdiksi mahkamah internasional tersebut.

Adapun Rusia telah menarik diri dari ICC, sehingga pengadilan hanya akan dapat menjangkau orang-orang Rusia jika mereka ditangkap di wilayah negara yang menghormati yurisdiksi ICC.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads