Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Andrei Kozyrev, secara terang-terangan menentang invasi militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina. Kozyrev bahkan menyerukan agar para diplomat Rusia mengundurkan diri untuk memprotes perang yang kini pecah di Ukraina.
"Saya menyerukan kepada seluruh diplomat Rusia untuk mengundurkan diri sebagai bentuk protes," cetus Kozyrev dalam pernyataan via Twitter, seperti dilansir CNN, Rabu (2/3/2022).
"Para diplomat Rusia yang terhormat, Anda adalah profesional dan bukan propagandis murahan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kozyrev diketahui menjabat sebagai Menlu Rusia periode tahun 1991-1996 di bawah kepemimpinan Presiden Boris Yeltsin.
Dalam pernyataannya, Kozyrev secara terang-terangan menyebut perang yang dipicu Rusia di Ukraina tidak bisa didukung.
"Ketika saya bekerja pada Kementerian Luar Negeri, saya bangga dengan rekan-rekan saya," tuturnya.
"Sekarang, sangat tidak mungkin untuk mendukung perang saudara yang berdarah di Ukraina," tegas Kozyrev.
Simak Video 'Moldova Desak Rusia Hentikan Penyerangan ke Ukraina':
Sebelumnya, dua miliarder terkemuka Rusia, Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska, memutuskan hubungan dengan Kremlin dan kompak menyerukan agar perang yang dimulai Rusia di Ukraina segera diakhiri.
Fridman yang lahir di Ukraina bagian barat menulis sebuah surat kepada stafnya yang isinya mengungkapkan keinginannya agar 'pertumpahan darah berakhir'.
Sedangkan Deripaska, miliarder Rusia yang kaya raya dari bisnis aluminium, menyerukan pentingnya perdamaian. "Perdamaian sangat penting! Negosiasi perlu dimulai sesegera mungkin!" tulis Deripaska dalam postingan Telegramnya.