Tanggapan Rusia Usai Perundingan Putaran Pertama dengan Ukraina

Tanggapan Rusia Usai Perundingan Putaran Pertama dengan Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 19:47 WIB
Vladimir Medinsky, the head of the Russian delegation, second left, and Davyd Arakhamia, faction leader of the Servant of the People party in the Ukrainian Parliament, third right, attend the peace talks in Gomel region, Belarus, Monday, Feb. 28, 2022. The Russian and Ukrainian delegations have met for their preliminary talks Monday. The meeting is taking place in Gomel region on the banks of the Pripyat River. (Sergei Kholodilin/BelTA Pool Photo via AP)
Perundingan Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia (Sergei Kholodilin/BelTA Pool Photo via AP)
Moskow -

Kantor kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari putaran pertama perundingan yang telah digelar dengan Ukraina. Kremlin menyebut pihaknya masih akan menganalisis hasil perundingan itu.

Seperti dilansir AFP, Selasa (1/3/2022), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan Presiden Vladimir Putin telah diberitahu soal perundingan itu. Peskov menyebut 'terlalu dini untuk menilai' hasil perundingan.

Para pejabat Rusia dan Ukraina telah bertemu di perbatasan Belarusia pada Senin (28/2) dalam perundingan pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peskov menyatakan Moskow masih akan 'menganalisis' hasil perundingan itu.

Pernyataan Peskov ini disampaikan beberapa jam setelah para pejabat Ukraina menyebut militer Rusia menyerang alun-alun pusat kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

ADVERTISEMENT

Pasukan Rusia juga dilaporkan telah mencapai kota Kherson, selatan Ukraina, pada Selasa (1/3) waktu setempat, usai bergerak dari Crimea yang dicaplok Moskow.

Ditegaskan Peskov bahwa pasukan Rusia 'tidak melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil atau kompleks permukiman'. Namun bukti-bukti secara luas menunjukkan sebaliknya.

Simak Video: Jejak Pertempuran Sengit Ukraina Adang Militer Rusia di Bucha

[Gambas:Video 20detik]



Otoritas Ukraina melaporkan lebih dari 350 warga sipil tewas sejak Rusia melancarkan serangan sejak Kamis (24/2) lalu. Rusia sebelumnya mengakui adanya kerugian dalam perang, namun jumlah tentaranya yang tewas sejauh ini tidak diungkap ke publik.

Menanggapi hal tersebut, Peskov menyatakan: "Mari kita tunggu sampai akhir operasi ini."

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (1/3) menegaskan Rusia akan terus melanjutkan operasinya di Ukraina hingga 'tujuan tercapai'.

Dia menyatakan Rusia bertujuan untuk melakukan 'demiliterisasi dan de-Nazifikasi' terhadap Ukraina, juga melindungi Rusia dari 'ancaman militer yang diciptakan negara-negara Barat'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads