Tolak Perang, Pemimpin Tertinggi Iran: Ukraina Korban Kebijakan AS

Tolak Perang, Pemimpin Tertinggi Iran: Ukraina Korban Kebijakan AS

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 19:04 WIB
In this photo released by an official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei delivers his sermon in the Friday prayers at Imam Khomeini Grand Mosque in Tehran, Iran, Friday, Jan. 17, 2020. Irans supreme leader said President Donald Trump is a
Ayatollah Ali Khamenei (dok. Office of the Iranian Supreme Leader via AP)

Lebih lanjut, Khamenei menyatakan Iran menginginkan 'perang untuk berakhir' dan menyerukan agar nyawa warga sipil dan infrastruktur sipil terhindar dari serangan.

"Kami menentang perang dan kehancuran, di mana saja di dunia ini," tegas Khamenei. "Kami menentang pembunuhan orang-orang, penghancuran infrastruktur rakyat," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan antara Iran dan AS terputus sejak April 1980, atau setahun usai jatuhnya shah yang pro-Barat. Hal ini diikuti oleh pendudukan Kedutaan Besar AS di Teheran dan penyanderaan yang berlangsung selama lebih dari setahun.

Kedua negara tengah terlibat perundingan tidak langsung di Wina, Austria, untuk memulihkan kesepakatan nuklir tahun 2015.

ADVERTISEMENT

Khamenei yang memegang keputusan akhir dalam kebijakan Iran, menyebut AS sebagai 'rezim mafia'. "Mafia politik, mafia ekonomi, mafia penghasil senjata; berbagai jenis mafia yang mengendalikan dan memimpin kebijakan negara dan sebenarnya menguasai negara," tandasnya.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads