Rusia Dituduh Gunakan Bom Vakum dalam Invasi ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 09:51 WIB
Washington DC -

Sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM) dan Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat (AS) kompak menuduh Rusia menyerang Ukraina dengan menggunakan bom cluster dan bom vakum. Kedua senjata itu dikutuk oleh berbagai organisasi internasional.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (1/3/2022), Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) sama-sama menyebut pasukan Rusia secara luas menggunakan amunisi cluster yang dilarang dalam serangannya ke Ukraina.

Amnesty juga menuduh pasukan Rusia telah menyerang sebuah preschool di Ukraina bagian timur laut saat warga sipil sedang berlindung di dalamnya.

Tuduhan senada disampaikan Duta Besar Ukraina untuk AS, Oksana Markarova, saat berbicara kepada wartawan usai pertemuan dengan anggota Kongres AS. Disebutkan Markarova bahwa Rusia telah menggunakan senjata thermobaric, yang juga dikenal sebagai bom vakum, dalam invasi ke Ukraina.

"Mereka menggunakan bom vakum hari ini," ucap Markarova usai pertemuan dengan anggota Kongres AS pada Senin (28/2) waktu setempat.

"... Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar," sebutnya.

Bom vakum, atau senjata thermobaric, mampu menghisap oksigen dari udara di sekitarnya untuk menghasilkan ledakan temperatur tinggi, khususnya menghasilkan gelombang ledakan yang secara signifikan lebih lama durasinya dibandingkan peledak konvensional dan mampu menguapkan tubuh manusia.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork