Serukan Perdamaian di Ukraina, Dalai Lama Sebut Perang Ketinggalan Zaman

Serukan Perdamaian di Ukraina, Dalai Lama Sebut Perang Ketinggalan Zaman

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Feb 2022 21:31 WIB
In this image taken from live stream video, the Dalai Lama speaks from Dharamsala, India, at an online press conference hosted by Foreign Correspondents Club of Japan in Tokyo Wednesday, Nov. 10, 2021. Exiled Tibetan spiritual leader said Wednesday, Nov. 10, 2021, that Chinas leaders dont understand the variety of different cultures and that the ruling Communist Partys penchant for tight social control can be harmful. The 86-year-old Buddhist monk also said he wished to remain home in India, where he has lived since 1959 after a failed uprising against Chinese rule in Tibet. (Foreign Correspondents’ Club of Japan via AP)
Dalai Lama (dok. Foreign Correspondents' Club of Japan via AP)
Tibet -

Dalai Lama, pemimpin Tibet dalam pengasingan, menyatakan sangat sedih dengan pecahnya perang di Ukraina. Dia menyebut perang sudah ketinggalan zaman, dan menyerukan agar perdamaian diutamakan.

"Perang sudah ketinggalan zaman - tanpa kekerasan adalah satu-satunya cara," ucap Dalai Lama dalam pernyataannya seperti dilansir CNN, Senin (28/2/2022).

Lebih lanjut, Dalai Lama mengingatkan pentingnya 'saling pengertian' di antara pihak-pihak yang berkonflik. "Masalah dan perbedaan pendapat paling baik diselesaikan lewat dialog," cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perdamaian sejati muncul melalui saling pengertian dan saling menghormati kesejahteraan satu sama lain," sebut Dalai Lama.

"Kita tidak boleh kehilangan harapan. Abad ke-20 merupakan abad perang dan pertumpahan darah. Abad ke-21 harus menjadi abad dialog. Saya mendoakan agar perdamaian segera dipulihkan di Ukraina," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyerukan agar pertempuran militer yang berlangsung di Ukraina segera diakhiri. Paus Fransiskus juga mencetuskan agar koridor kemanusiaan dibuka supaya warga sipil bisa menyelamatkan diri dari konflik.

"Biarkan senjata-senjata itu terdiam," kata Paus Fransiskus seperti dilansir dari AFP.

"Tuhan bersama orang-orang yang mencari kedamaian, bukan orang-orang yang menggunakan kekerasan," imbuhnya.

(nvc/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads