Dalai Lama, pemimpin Tibet dalam pengasingan, menyatakan sangat sedih dengan pecahnya perang di Ukraina. Dia menyebut perang sudah ketinggalan zaman, dan menyerukan agar perdamaian diutamakan.
"Perang sudah ketinggalan zaman - tanpa kekerasan adalah satu-satunya cara," ucap Dalai Lama dalam pernyataannya seperti dilansir CNN, Senin (28/2/2022).
Lebih lanjut, Dalai Lama mengingatkan pentingnya 'saling pengertian' di antara pihak-pihak yang berkonflik. "Masalah dan perbedaan pendapat paling baik diselesaikan lewat dialog," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perdamaian sejati muncul melalui saling pengertian dan saling menghormati kesejahteraan satu sama lain," sebut Dalai Lama.
"Kita tidak boleh kehilangan harapan. Abad ke-20 merupakan abad perang dan pertumpahan darah. Abad ke-21 harus menjadi abad dialog. Saya mendoakan agar perdamaian segera dipulihkan di Ukraina," tandasnya.
Sebelumnya, pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyerukan agar pertempuran militer yang berlangsung di Ukraina segera diakhiri. Paus Fransiskus juga mencetuskan agar koridor kemanusiaan dibuka supaya warga sipil bisa menyelamatkan diri dari konflik.
"Biarkan senjata-senjata itu terdiam," kata Paus Fransiskus seperti dilansir dari AFP.
"Tuhan bersama orang-orang yang mencari kedamaian, bukan orang-orang yang menggunakan kekerasan," imbuhnya.