Ukraina melakukan perlawanan terhadap Rusia dengan berbagai cara seadanya. Mulai dengan membuat bom molotov sendiri hingga mencabut rambut jalan.
"Tidak peduli apakah Anda memiliki senjata atau amunisi atau tidak, gunakan semua cara dan sarana pertempuran yang mungkin," pernyataan Militer Ukraina dilansir dari BBC, Minggu (27/2/2022).
Berikut sederet pilihan perlawanan yang dilakukan Ukraina terhadap invasi Rusia di negaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlawanan Ukraina dengan Molotov
Sejumlah wanita di Kota Dnipro, Ukraina membuat bom molotov. Molotov-molotov itu digunakan untuk melawan pasukan Rusia demi mempertahankan kampung mereka.
Dalam video yang direkam koresponden BBC, tampak sejumlah wanita yang mengenakan jaket tebal duduk berkumpul. Mereka menyiapkan botol-botol kaca untuk diramu menjadi Molotov.
"Tidak ada yang mengira ini (bikin Molotov) adalah bagaimana kami akan menghabiskan akhir pekan kami," seorang guru bernama Arina, dilansir dari BBC, Minggu (27/2/2022).
"Ini terlihat satu-satunya hal penting yang harus dilakukan sekarang," lanjutnya.
Diketahui, Kota Dnipro menjadi salah satu wilayah yang belum diserang tentara Rusia. Tetapi warga Dnipro mempersiapkan segala hal dari kemungkinan serangan Rusia
Simak video 'Detik-detik Drone Militer Ukraina Hancurkan Konvoi Tank Rusia':
Perlawanan Ukraina dengan Bentuk Tentara Siber
Ukraina akan membentuk tentara siber untuk melawan serangan dunia maya dari Rusia. Hal itu diungkapkan Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov.
Dilansir Reuters, Minggu (27/2/2022) pembentukan ini menyusul permintaan pemerintah Ukraina beberapa waktu lalu agar para peretas (hacker) bawah tanah membantu melindungi infrastruktur penting dan melancarkan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia.
"Kami sedang menciptakan tentara siber," tulis Fedorov dalam Tweet yang ditautkan ke saluran aplikasi pesan Telegram yang menerbitkan daftar situs web Rusia terkemuka.
"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama ada di saluran untuk spesialis cyber,"
Saluran Telegram tersebut mencantumkan 31 situs web milik bisnis besar Rusia dan organisasi-organisasi terkait Rusia, termasuk raksasa energi Gazprom (ELGZI.MM), produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank dan beberapa situs web pemerintah.
Perlawanan Ukraina dengan Cabut Rambu Jalan
Dilansir Reuters, Minggu (27/2/2022) sebuah perusahaan Ukraina yang bertanggung jawab atas pembangunan dan pemeliharaan jalan mengatakan pihaknya menghapus semua rambu-rambu jalan yang dapat digunakan oleh pasukan Rusia untuk menemukan jalan di sekitar negara itu.
"Musuh (Rusia -red) memiliki komunikasi yang buruk, mereka tidak dapat menavigasi medan," kata perusahaan Ukravtodor dalam postingan Facebook Jumat (25/2) malam.
"Mari kita bantu mereka langsung ke neraka." imbuh postingan tersebut.
Dalam postingan tersebut, perusahaan Ukravtodor mengunggah foto editan tanda jalan yang diganti di sepanjang jalan menuju kota-kota Ukraina. Kata-kata penunjuk jalan diganti dengan imbuhan kotor.