Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut 13 tentaranya gugur saat mempertahankan pulau kecil bernama Zmiinyi. Namun, otoritas penjaga perbatasan Ukraina (SBGSU) meralatnya dan menduga 13 tentara itu masih hidup.
"Kami [memiliki] keyakinan kuat bahwa semua pembela Ukraina di Pulau Zmiinyi (Ular) mungkin masih hidup," kata pernyataan SBGSU seperti dilansir dari CNN, Minggu (27/2/2022).
Letak Pulau Zmiinyi, atau Pulau Ular dalam bahasa setempat, ada di Laut Hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zelensky dan SBGSU menyebut 13 tentara itu tewas pada Jumat (25/2) lalu. Kini SBGSU menampiknya.
"Informasi awal bahwa penjaga perbatasan mungkin tewas datang sebelum para pembela kehilangan kontak," lanjut pernyataan SBGSU
"Media Rusia melaporkan bahwa prajurit Ukraina di pulau itu telah dikirim ke Sevastopol (Krimea)," sambungnya.
Pernyataan Rusia
Sebelumnya, Mayor Jenderal Rusia Igor Konashenkov mengatakan 82 prajurit Ukraina 'meletakkan senjata mereka dan secara sukarela menyerah kepada satu unit Angkatan Bersenjata Rusia'.
Kronologi
Awalnya, tentara Rusia meminta 13 tentara itu menyerahkan diri. Tentara Rusia itu berada di kapal yang sudah mendekati Pulau Zmiinyi.
"Ini kapal perang Rusia. Saya minta Anda meletakkan senjata dan menyerah menghindari pertumpahan darah serta korban yang tidak perlu. Jika tidak, Anda akan kami bom," kata tentara Rusia dalam rekaman suara percakapan via radio.
"Kapal Rusia, pergi saja ke neraka," kata salah seorang dari mereka, terdengar dari rekaman suara yang dibagikan oleh pemerintah Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan mereka penghargaan. Mereka disebut sebagai 'Pahlawan Ukraina'.
"Untuk Pulau Zmiinyi kita, mempertahankannya sampai akhir, semua penjaga perbatasan gugur secara heroik," kata Zelensky.
Simak Video: Serangan Rusia Ledakkan Kilang Minyak Ukraina