PM Polandia Waswas Rusia Serang Negaranya Usai Invasi Ukraina

PM Polandia Waswas Rusia Serang Negaranya Usai Invasi Ukraina

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 27 Feb 2022 07:31 WIB
Polands Prime Minister Mateusz Morawiecki speaks to press as he arrives for an emergency European Union (EU) summit at The European Council Building in Brussels on February 24, 2022, on the situation in Ukraine after Russia launched an invasion. (Photo by JOHN THYS / POOL / AFP)
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki (Foto: AFP/JOHN THYS)
Warsawa -

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki khawatir akan serangan Rusia ke negaranya, Finlandia atau negara-negara Baltik. Morawiecki mendesak Eropa meningkatkan pertahanan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir AFP, Minggu (27/2/2022) Morawiecki menyebut Presiden Rusia Vladimiringin mengembangkan kebijakan invasinya.

"(Putin) ingin mengembangkan kebijakan agresifnya, invasinya", kata Mateusz Morawiecki kepada harian Prancis Ouest-France.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia mulai di Georgia, sekarang Ukraina," tambahnya.

Morawiecki khawatir target berikutnya adalah negara-negara Baltik. Polandia sendiri berbatasan langsung dengan Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Target berikutnya bisa negara-negara Baltik, Polandia, Finlandia atau negara-negara lain di sayap timur," jelasnya.

Polandia yang merupakan bekas satelit Soviet sekarang menjadi anggota aliansi NATO.

Saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan di perbatasan Ukraina sebelum menyerang pada hari Kamis (24/2) waktu setempat, Polandia menjadi tuan rumah bagi banyak pasukan dari aliansi militer pimpinan AS.

Morawiecki mengatakan Polandia butuh tentara yang kuat. "Kami membutuhkan tentara Eropa yang kuat," katanya.

Dia menambahkan bahwa Eropa harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dari sekitar 300 miliar euro hingga 600 miliar euro per tahun. Dia mengatakan bahwa era perdamaian akan segera berakhir.

"Ini bukan tidak mungkin dan itu akan membuat Eropa akhirnya memainkan peran utama," kata Morawiecki dalam sebuah wawancara yang juga diterbitkan oleh grup media regional Jerman, Funke Mediengruppe.

"Era perdamaian dan ketertiban internasional akan segera berakhir," tambahnya.

"Ini adalah ujian bagi Barat dan cara kita bereaksi terhadap ujian ini akan menentukan masa depan kita, bukan selama bertahun-tahun tetapi beberapa dekade," jelasnya.

Kepala pemerintahan Polandia itu mengusulkan agar mengecualikan pengeluaran pertahanan dari aturan keuangan publik UE untuk memungkinkan negaranya membelanjakan tiga hingga empat persen dari hasil ekonomi tahunannya untuk pertahanan setelah agresi Rusia.

Dia juga mengajukan paket sanksi yang 'belum pernah terjadi sebelumnya dan menghancurkan' di Moskow. Dia juga mengusulkan agar ada diskusi untuk membuat Eropa 'independen' dari hidrokarbon Rusia.

"Dengan membeli minyak dan gas Rusia, kami hari ini mendanai kebijakan agresi Rusia," katanya.

Simak Video: News of The Week: Serangan Rusia ke Ukraina, Gempa Sumbar

[Gambas:Video 20detik]




(lir/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads