Taliban, yang kini menguasai Afghanistan, ikut mengomentari invasi Rusia terhadap Ukraina. Kelompok radikal ini menyatakan pihaknya bersikap netral dan menyerukan agar Rusia-Ukraina menyelesaikan krisis melalui cara-cara damai.
Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (26/2/2022), hal tersebut disampaikan Taliban dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke akun Twitter resmi Taliban yang sekarang menggunakan nama Imarah Islam Afghanistan. Kelompok itu mengatakan mereka prihatin 'tentang kemungkinan nyata adanya korban sipil.'
Di bawah segel Kementerian Luar Negeri Emirat - yang sangat mirip dengan segel departemen pemerintah AS - Taliban menyerukan agar dialog digelar antara Rusia dan Ukraina. Taliban juga meminta agar warga Afghanistan di Ukraina dilindungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taliban sendiri belum diakui oleh negara manapun sebagai pemerintah baru Afghanistan sejak mengambil alih kekuasaan tahun 2021 lalu. Kementerian luar negerinya mengunggah 'Pernyataan tentang krisis di Ukraina' pada Jumat (25/2) dan dibagikan di Twitter oleh tokoh-tokoh kunci Taliban.
"Imarah Islam Afghanistan memantau dengan cermat situasi di Ukraina dan mengungkapkan keprihatinan tentang kemungkinan nyata adanya korban sipil," kata pernyataan itu.
Taliban juga menyerukan kedua belah pihak menahan diri. Semua pihak diminta untuk menahan diri dari posisi yang dapat meningkatkan kekerasan.
"Imarah Islam Afghanistan, sejalan dengan kebijakan luar negerinya yang netral, menyerukan kedua belah pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan krisis melalui dialog dan cara-cara damai. Imarah Islam juga meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk memperhatikan menjaga kehidupan mahasiswa Afghanistan dan migran di Ukraina," ujar pernyataan itu.
Menurut CNN, ada 370 warga Afghanistan meninggalkan negara asal mereka tahun lalu ke Ukraina. Mereka kini menghadapi risiko terjebak konflik lain.
Rusia telah memulai invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2). Pertempuran sengit terjadi di berbagai kota di Ukraina dan menyebabkan ratusan orang tewas. Rusia juga telah masuk ke ibu kota Ukraina, Kiev.
Simak Video 'Rusia Menyatakan Siap Dialog dengan Ukraina':