.webp)
Sebuah gedung apartemen di dekat salah satu bandara di ibu kota Kiev, Ukraina, dilaporkan terkena serangan rudal atau roket pada Sabtu (26/2) dini hari. Foto yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan cukup parah pada sebuah gedung bertingkat dengan asap masih menyelimuti.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (26/2/2022), terlihat dari foto yang beredar di media sosial bahwa dinding luar beberapa unit apartemen di gedung bertingkat itu tampak hancur cukup parah. Bagian dalam apartemen terlihat menghitam akibat hangus dan puing-puing menggantung dari ketinggian nyaris terjatuh.
Asap tampak menyelimuti bagian gedung yang hancur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak diketahui secara jelas apakah serangan rudal atau roket itu dilancarkan pasukan Rusia yang sedang menginvasi Ukraina sejak Kamis (24/2).
Wali Kota Kiev, Vitaliy Klitschko, menyatakan belum diketahui adanya korban jiwa akibat serangan ini. Dia menambahkan bahwa petugas urusan darurat telah berada di lokasi kejadian.
Dalam pernyataan terpisah via Twitter pada Sabtu (26/2) pagi waktu setempat, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba membahas soal gedung apartemen yang hancur sebagian tersebut. Dia menyebut kerusakan pada gedung itu dipicu oleh serangan pasukan Rusia.
"Kiev, kota kami yang indah, damai, bertahan satu malam lagi di bawah serangan pasukan darat, rudal Rusia," sebutnya.
"Saya menuntut dunia: mengisolasi Rusia sepenuhnya, mengusir Duta Besar, embargo minyak, merusak perekonomiannya. Hentikan penjahat perang Rusia!" cetus Kuleba dalam pernyataannya.
Secara terpisah, laporan Reuters menyebut area Kiev bagian barat daya dihantam dua rudal sekaligus pada pagi hari. Pernyataan pemerintah kota Kiev, yang dikutip BBC, menyebut salah satu rudal mengenai sebuah gedung permukiman. Satu rudal lainnya jatuh di area dekat bandara Zhuliany.
Laporan Reuters dan BBC ini bisa jadi berkaitan dengan gambar yang beredar di media sosial yang menunjukkan gedung apartemen rusak usai dihantam serangan.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov sebelumnya menyatakan pihaknya telah menyerang infrastruktur militer Ukraina dengan sejumlah rudal jelajah. Namun tidak disebutkan lebih lanjut apakah serangan-serangan rudal itu mengenai targetnya.
