China merespons invasi Rusia ke Ukraina di hadapan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB. Sebagai sekutu Rusia, China justru 'memarahi' PBB karena dinilai menutup solusi damai.
"Dalam seminggu terakhir, Dewan Keamanan telah mengadakan pertemuan darurat, dan semua pihak telah sepenuhnya menguraikan posisi dan keprihatinan mereka tentang situasi saat ini. Saat ini, dihadapkan pada situasi yang sangat kompleks dan sensitif, Dewan Keamanan harus membuat keputusan yang diperlukan, respons," ujar Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, Sabtu (26/2/2022).
Zhang menilai PBB harus merespons soal invasi Rusia dengan hati-hati. China justru tak ingin melihat PBB seolah menambahkan 'minyak ke api'.
"Pada saat yang sama, respons seperti itu juga harus diambil dengan sangat hati-hati. Semua tindakan harus benar-benar kondusif untuk meredakan krisis, daripada menambahkan 'bahan bakar ke api'," kata Zhang.
Menurut China PBB harus mengambil keputusan yang tepat. Jangan justru memberikan tekanan ke Rusia dengan sanksi, karena ini akan menutup pintu damai.
"Jika tidak ditangani dengan benar dan diperlakukan dengan membungkukkan diri untuk memberikan tekanan dan memaksakan sanksi, itu hanya dapat menyebabkan lebih banyak korban, lebih banyak kerugian harta benda, situasi yang lebih rumit dan kacau dan lebih banyak kesulitan dalam menjembatani perbedaan," kata Zhang.
"Ini mungkin benar-benar menutup pintu untuk solusi damai, dan pada akhirnya adalah sejumlah besar orang yang tidak bersalah yang akan menjadi korban," lanjutnya.
(gra/gra)