China Siapkan Pesawat Carter untuk Evakuasi Warganya dari Ukraina

China Siapkan Pesawat Carter untuk Evakuasi Warganya dari Ukraina

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 17:49 WIB
People walk in a subway to get a train as they leave the city of Kyiv, Ukraine, Thursday, Feb. 24, 2022. Russian President Vladimir Putin on Thursday announced a military operation in Ukraine and warned other countries that any attempt to interfere with the Russian action would lead to
Orang-orang Ukraina beramai-ramai tinggalkan ibu kota imbas invasi Rusia (Foto: AP/Emilio Morenatti)
Beijing -

Kedutaan Besar China di Ukraina telah mengumumkan akan mengorganisir penerbangan carter untuk mengevakuasi warganya yang hendak meninggalkan Ukraina imbas invasi Rusia.

Dilansir South China Morning Post, Jumat (25/2/2022) keputusan itu disampaikan bahkan ketika Beijing menolak mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan memahami masalah keamanan Moskow yang disebut "masuk akal".

"Saat ini, situasi di Ukraina telah memburuk dengan cepat, dan warga negara kami serta perusahaan China di Ukraina menghadapi risiko tinggi terhadap keamanan mereka," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China saat ini mengumpulkan informasi terkait warganya yang hendak meninggalkan Ukraina. Pendaftaran akan ditutup pada hari Minggu (27/2) mendatang.

Meski begitu belum ada informasi terkait kapan penerbangan akan dimulai.

ADVERTISEMENT

"Kami telah memulai pendaftaran untuk mempersiapkan pengaturan penerbangan carter. Waktu penerbangan akan dikonfirmasikan sesuai dengan situasi keselamatan penerbangan, dan akan diberitahukan sebelumnya."

China menyebut ada sekitar 6.000 warganya yang berada di Ukraina.

Sebelumnya, Kedubes juga meminta warganya di Ukraina memasang bendera China di kendaraan mereka saat hendak keluar rumah. Namun, warga China tetap diimbau tetap berada di rumah selama serangan Rusia ke Ukraina.

"Bendera China dapat ditempelkan di tempat yang jelas di badan kendaraan," demikian imbauan Kedutaan China kepada setiap warga negaranya yang memutuskan untuk keluar di Ukraina.

Diketahui mulai Kamis (24/2) lalu, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Serangan udara hingga darat digencarkan di tiap sudut Ukraina.

Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa Beijing "selalu menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara" tetapi memahami "kekhawatiran wajar Rusia tentang masalah keamanan".

(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads