Presiden Ukraina Geram Rusia Serang Area Sipil: Tak Akan Pernah Dimaafkan!

Presiden Ukraina Geram Rusia Serang Area Sipil: Tak Akan Pernah Dimaafkan!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 14:13 WIB
In this handout photo taken from video provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy addresses the nation in Kyiv, Ukraine, Thursday, Feb. 24, 2022. Zelenskyy declared martial law, saying Russia has targeted Ukraines military infrastructure. He urged Ukrainians to stay home and not to panic. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Kiev -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pasukan militer Rusia juga menargetkan area-area sipil dalam serangannya di Ukraina. Zelensky juga menegaskan bahwa pemerintah Ukraina akan melakukan segalanya untuk melindungi rakyat.

Seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2022), meskipun Rusia mengklaim hanya menyerang target militer di Ukraina, Zelensky dalam pernyataan via video menyebut bahwa area-area sipil juga terkena serangan Rusia.

"Mereka (Rusia-red) mengatakan bahwa objek sipil bukanlah target bagi mereka. Tapi ini adalah kebohongan lainnya dari mereka," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada kenyataannya, mereka tidak membedakan area-area di mana mereka beroperasi," ungkap Zelensky dalam pernyataannya.

"Mereka membunuh orang-orang dan mengubah kota yang damai menjadi target militer. Itu sungguh buruk dan tidak akan pernah dimaafkan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dia memuji warga Ukraina atas 'kepahlawanan' mereka dalam menghadapi Rusia. "Warga Ukraina menunjukkan kepahlawanan," cetus Zelensky.

"Seluruh pasukan kita melakukan segalanya yang mungkin dilakukan (untuk melindungi rakyat)," ucapnya.

Simak Video 'Presiden Ukraina Zelenskiy Mengaku Jadi Target Utama Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam pernyataannya, Zelensky juga menyatakan keyakinannya bahwa kelompok sabotase asal Rusia telah memasuki ibu kota Kiev dan dia meyakini dirinya menjadi target nomor satu mereka. Namun dia bersumpah bahwa dirinya akan tetap berada di Kiev di tengah ancaman itu.

"Menurut informasi kami, musuh telah menandai saya sebagai target nomor 1, keluarga saya sebagai target nomor 2," ungkap Zelensky merujuk pada Rusia.

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Kami memiliki informasi bahwa kelompok sabotase musuh telah memasuki Kiev," ungkapnya.

"Saya tinggal di kompleks pemerintahan bersama dengan yang lainnya," ujarnya. "Saya akan tetap berada di ibu kota. Keluarga saya juga ada di Ukraina," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads