Politisi Republik Olok-olok Biden Soal Invasi Rusia ke Ukraina

Politisi Republik Olok-olok Biden Soal Invasi Rusia ke Ukraina

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 11:11 WIB
President Joe Biden speaks about Ukraine in the Roosevelt Room of the White House, Friday, Feb. 18, 2022, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Washington DC -

Para politisi partai Republik menyalahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas invasi Rusia ke Ukraina. Mereka menuduh Biden telah membuat Rusia berani melakukan serangan ke Ukraina karena serangkaian kesalahan kebijakan.

Dilansir dari AFP, Jumat (25/2/2022), tokoh politik sayap kanan dan para komentator politik menuduh Biden lemah dan terlihat mendukung niat Pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina.

"Trump (mantan presiden Donald Trump -red) melakukan hal yang mustahil dan membawa perdamaian ke Timur Tengah. Biden melakukan hal yang mustahil dan membawa perang ke Eropa," kata anggota kongres Arizona Paul Gosar yang merupakan salah satu pendukung paling setia Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vladimir Putin melihat betapa lemahnya Presiden Biden sebagai pemimpin dunia dan memanfaatkannya sepenuhnya. Ini akan menjadi krisis lain untuk menambah resumenya yang gagal," ujar perwakilan Michigan yang didukung Trump, Lisa McClain.

Rentetan serangan ke Biden itu datang beberapa jam sebelum Biden berbicara dari Gedung Putih, mengumumkan sanksi baru yang keras terhadap Moskow. Sanksi itu termasuk membekukan aset bank-bank besar Rusia dan menghentikan ekspor teknologi tinggi ke negara itu.

ADVERTISEMENT

Para politisi partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat berusaha mempermalukan Biden pada hari Selasa dengan men-tweet foto Biden berjalan menjauh dari podium setelah dia mengumumkan sanksi awal terhadap Rusia.

Keterangan foto berbunyi: 'Seperti inilah kelemahan di panggung dunia'.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Biden Makin Ngamuk, AS Sanksi Besar-besaran Ekonomi Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Tokoh terkemuka lainnya dalam gerakan 'America First'-nya Trump dan suara media sayap kanan utama telah menyalahkan kekerasan pada penarikan mundur Biden yang kacau di Afghanistan tahun lalu dan menuduhnya memprioritaskan pertahanan Ukraina daripada memperketat keamanan perbatasan AS.

Pembawa acara prime-time Fox News Tucker Carlson mengatakan kepada pemirsa pada hari Selasa: 'Mungkin ada baiknya bertanya pada diri sendiri, karena ini menjadi sangat serius, tentang apa ini sebenarnya? Mengapa saya sangat membenci Putin?'

"Apakah Putin pernah menyebut saya rasis? Apakah dia mengancam akan memecat saya karena tidak setuju dengannya?" ucapnya.

Partai Republik, yang secara tradisional menjadi 'elang' kebijakan luar negeri, merasakan pertumpahan darah menjelang pemilihan paruh waktu penting November, ketika Demokrat Biden diperkirakan akan menderita kerugian besar di Kongres.

Rick Scott, yang menjalankan Komite Senator Republik Nasional, menyebut Biden sebagai 'kegagalan' dan mengatakan serangan Rusia adalah akibat dari musuh Amerika yang melihat pemimpin AS yang 'lemah dan tidak kompeten'.

Tokoh top Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri, Angkatan Bersenjata dan Intelijen DPR merilis pernyataan bersama yang mengutuk Putin, tetapi menahan diri untuk tidak mengkritik Biden.

Sementara, mantan presiden George W Bush berfokus pada 'intimidasi otoriter' Putin, yang menyebut serangan Rusia sebagai 'krisis keamanan paling parah di benua Eropa sejak Perang Dunia II'.

Halaman 2 dari 2
(haf/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads