Rusia Sandera Staf Sipil di Pembangkit Nuklir Chernobyl, AS Marah!

Rusia Sandera Staf Sipil di Pembangkit Nuklir Chernobyl, AS Marah!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 09:51 WIB
FILE - A shelter construction covers the exploded reactor at the Chernobyl nuclear plant, in Chernobyl, Ukraine, on April 27, 2021. Among the most worrying developments on an already shocking day, as Russia invaded Ukraine on Thursday, was warfare at the Chernobyl nuclear plant, where radioactivity is still leaking from historys worst nuclear disaster 36 years ago. (AP Photo/Efrem Lukatsky, File)
Bangunan pelindung menutupi reaktor nuklir yang rusak di pembangkit listrik Chernobyl di Ukraina bagian utara (AP Photo/Efrem Lukatsky, File)
Washington DC -

Gedung Putih mengecam keras Rusia terkait 'laporan kredibel' soal staf sipil di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina bagian utara, sedang disandera. Pasukan Rusia yang menyerang Ukraina dilaporkan berhasil mengambil alih pembangkit listrik yang pernah memicu bencana nuklir terburuk di dunia tersebut.

"Kami marah atas laporan kredibel yang menyebut tentara Rusia saat ini menyandera staf di fasilitas Chernobyl," ucap Sekretaris Pers Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Jen Psaki, kepada wartawan setempat, seperti dilansir CNN, Jumat (25/2/2022).

"Penyanderaan yang melanggar hukum dan berbahaya seperti ini, yang bisa mengganggu upaya rutin layanan sipil yang diperlukan untuk menjaga dan melindungi fasilitas limbah nuklir, jelas sangat mengkhawatirkan dan sangat memprihatinkan. Kami mengecamnya dan kami meminta pembebasan mereka," tegas Psaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat Ukraina, pada Kamis (24/2) waktu setempat, mengonfirmasi bahwa pasukan militer Rusia telah mengambil alih fasilitas Chernobyl.

ADVERTISEMENT

Penasihat komandan tertinggi Angkatan Darat Ukraina, Alyona Shevtsova, menuturkan via Facebook bahwa pasukan Rusia telah mengambil alih pembangkit listrik itu dan para stafnya kini 'disandera'.

"Setelah pertempuran sengit, kendali kami atas zona Chernobyl hilang. Kondisi bekas fasilitas ChNPP, area confinement, dan fasilitas penyimpanan limbah nuklir tidak diketahui," ungkap penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, pada Kamis (24/2) waktu setempat.

"Setelah serangan Rusia yang sama sekali tidak masuk akal ke arah ini, mustahil untuk mengatakan bahwa Chernobyl aman. Ini merupakan salah satu ancaman paling serius bagi Eropa saat ini," imbuhnya.

Simak video 'Rusia Hancurkan 83 Target Militer di Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui bahwa dalam bencana nuklir tahun 1986 silam, lebih dari 30 orang tewas setelah ledakan mengguncang salah satu reaktor nuklir di Chernobyl. Bertahun-tahun setelah bencana nuklir itu, lebih banyak orang meninggal akibat gejala radiasi.

Segera setelah itu, sebuah sarkofagus baja dan beton dibangun untuk menutup reaktor yang rusak dan menangkal material radioaktif, namun kondisinya memburuk sejak saat itu dan terjadi kebocoran radiasi.

Tahun 2016, lengkungan Safe Confinement dipasang untuk menyegel sarkofagus yang menua dan dibangun dengan tergesa-gesa itu. Tahun 2020, fasilitas itu diserahkan kepada otoritas Ukraina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads