Pertumpahan Darah dan Air Mata Ukraina di Tengah Bombardir Rusia

Pertumpahan Darah dan Air Mata Ukraina di Tengah Bombardir Rusia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 20:25 WIB
A rocket case is seen in an apartment building after recent shelling in Kharkiv, Ukraine February 24, 2022.  REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy
kerusakan akibat serangan rudal Rusia (Foto: REUTERS/VYACHESLAV MADIYEVSKYY)
Jakarta -

Perang Rusia-Ukraina telah dimulai. Korban jiwa berjatuhan. Pertumpahan darah dan isak tangis pun tak terbendung.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022), seorang putra menangisi jenazah ayahnya di antara puing-puing akibat serangan rudal Rusia di distrik perumahan di kota Chuguiv, Ukraina timur, saat invasi Rusia dimulai pada Kamis (24/2) pagi waktu setempat.

"Saya menyuruhnya pergi," isak pria berusia 30-an tahun itu, di samping mobil yang hancur dihantam rudal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dekatnya, seorang wanita meneriakkan kesedihannya melihat situasi di sekitarnya.

Sebuah kawah rudal, dengan lebar sekitar empat hingga lima meter, muncul di antara dua gedung apartemen lima lantai yang hancur. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api yang muncul.

ADVERTISEMENT

Beberapa bangunan lain di jalan itu rusak parah, jendelanya pecah dan kusen pintunya rusak.

Sergiy (67) terluka akibat serangan rudal tersebut. Dia mengalami beberapa memar tetapi mengatakan dia baik-baik saja.

Menurut pendapat Sergiy, rudal itu menargetkan lapangan terbang militer terdekat, dekat dengan kota kedua Ukraina, Kharkiv dan hanya sekitar 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Rusia.

"Itu adalah salah satu target yang disebutkan Putin, saya bahkan tidak terkejut," katanya.

Asap hitam tebal terlihat mengepul dari arah lapangan terbang itu -- salah satu lokasi strategis di seluruh negeri yang dihantam oleh senjata militer Rusia dalam rentetan serangan awal.

Anastasia, seorang remaja putri, menggendong kucing peliharaannya saat dia bersama kakeknya di kursi roda, sedang diarahkan menuju minibus yang menunggu untuk membawa mereka mengungsi ke desa terdekat yang dianggap lebih aman.

Simak Video 'Cerita Ngeri Warga Saat Misil Tak Dikenal Hantam Jalanan Kiev':

[Gambas:Video 20detik]



"Kami tidak pernah mengharapkan ini. Kami akan pergi ke desa, kami berharap perang akan menyelamatkan kami di sana," katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan "invasi skala penuh" pada hari Kamis (24/2). Suara-suara ledakan terdengar di kota-kota di Ukraina.

"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," tulis Kuleba dalam postingan di Twitter seperti diberitakan kantor berita AFP.

"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Waktu untuk bertindak adalah sekarang," imbuhnya.

Sejauh ini, puluhan orang yang terdiri dari tentara dan warga sipil Ukraina dilaporkan telah tewas akibat serangan Rusia. Jumlah korban jiwa masih akan terus bertambah mengingat serangan masih terus dilancarkan Rusia.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads