Erdogan Kutuk Serangan Rusia ke Ukraina!

Erdogan Kutuk Serangan Rusia ke Ukraina!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 19:07 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP/Francisco Seco)
Jakarta -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menyebutnya sebagai "pukulan berat" bagi perdamaian regional.

"Kami menolak operasi militer Rusia," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022).

Pemimpin Turki itu menyebutnya sebagai "pukulan berat bagi perdamaian dan stabilitas regional."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina tidak dapat diterima. Turki pun mendesak Moskow untuk segera menghentikan invasi "tidak adil dan melanggar hukum".

"Kami menganggap operasi militer ini ... tidak dapat diterima dan menolaknya," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

"Kami menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghentikan tindakan yang tidak adil dan melanggar hukum ini sesegera mungkin," imbuh kementerian.

Presiden Erdogan, yang memiliki hubungan persahabatan dengan Rusia dan Ukraina, memimpin KTT keamanan di ibu kota Ankara setelah Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina.

Kepresiden Turki menyatakan, KTT itu menyimpulkan bahwa serangan Rusia adalah "pelanggaran hukum internasional" dan "tidak dapat diterima".

KTT itu juga membahas langkah-langkah yang dapat diambil terhadap Rusia dan pada platform internasional untuk "mengakhiri serangan yang mengancam keamanan regional dan global".

"Turki akan terus mendukung kesatuan politik, kedaulatan, dan integritas wilayah Ukraina," kata kepresidenan Turki dalam pernyataannya.

Turki yang menjadi anggota NATO telah berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai mediator untuk resolusi krisis.

Erdogan sebelumnya telah meningkatkan diplomasi dengan panggilan telepon ke pemimpin Rusia dan Ukraina minggu ini. Erdogan mengatakan Turki tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan hubungan dengan salah satu dari dua negara tersebut.

"Kami ingin masalah ini diselesaikan tanpa kami harus memilih di antara keduanya," kata Erdogan dalam komentar yang dipublikasikan di media lokal.

Simak Video 'Ukraina Minta Turki Tutup Jalur Kapal-kapal Rusia di Laut Hitam':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads