Putin Beberkan Pembahasan dengan AS Soal Rusia Gabung NATO

Putin Beberkan Pembahasan dengan AS Soal Rusia Gabung NATO

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Feb 2022 13:47 WIB
Russian President Vladimir Putin addresses the nation in the Kremlin in Moscow, Russia, Monday, Feb. 21, 2022. Russias Putin has recognized the independence of separatist regions in eastern Ukraine, raising tensions with West. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

"Hanya ada satu jawaban -- ini bukan soal rezim politik kita atau semacamnya. Mereka hanya tidak membutuhkan negara besar dan mandiri seperti Rusia di sekitarnya. Ini adalah jawaban untuk semua pertanyaan. Ini adalah sumber dari kebijakan tradisional Amerika terhadap Rusia," cetusnya.

Dalam pidatonya, Putin juga membahas soal janji negara-negara Barat kepada Rusia untuk menahan diri dari ekspansi NATO ke kawasan Eropa bagian timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, pandangan sekilas pada peta sudah cukup untuk melihat sejauh apa negara-negara Barat telah menepati janji mereka untuk menahan diri dari ekspansi NATO ke arah timur. Mereka curang," tuduhnya.

Putin menyebut bahwa sejauh ini ada lima gelombang ekspansi NATO ke timur, satu demi satu, yang dimulai dari Polandia, Republik Ceko, dan Hungaria yang bergabung NATO tahun 1999, kemudian Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, Slovakia dan Slovenia yang bergabung NATO tahun 2004, juga Albania dan Kroasia yang bergabung tahun 2009, Montenegro yang bergabung tahun 2017, dan Macedonia Utara yang bergabung tahun 2020.

ADVERTISEMENT

"Akibatnya, Aliansi itu, infrastruktur militernya telah mencapai perbatasan Rusia. Itu adalah salah satu penyebab penting krisis keamanan Eropa; itu memiliki dampak paling negatif terhadap seluruh sistem hubungan internasional dan memicu hilangnya rasa saling percaya," sebutnya.

Ditegaskan Putin lebih lanjut bahwa bergabungnya Ukraina dengan NATO akan semakin meningkatkan ancaman militer terhadap Rusia.

"Informasi yang kita miliki memberikan kita alasan yang baik untuk meyakini bahwa aksesi Ukraina ke NATO dan pengerahan fasilitas NATO berikutnya telah diputuskan, dan hanya masalah waktu. Kita memahami dengan jelas bahwa dengan skenario ini, tingkat ancaman militer terhadap Rusia akan meningkat secara dramatis, beberapa kali lipat. Dan saya ingin menekankan pada saat ini bahwa risiko serangan mendadak terhadap negara kita akan berlipat ganda," sebut Putin.

"... Ketika tingkat ancaman terhadap negara kita meningkat secara signifikan, Rusia memiliki hak untuk merespons demi menjamin keamanannya. Itulah yang akan kita lakukan," ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya Putin mengungkap pembahasan dengan AS soal kemungkinan Rusia bergabung dengan NATO. Sebelumnya pada tahun 2017, dalam wawancara dengan sutradara film AS, Oliver Stone, yang ditayangkan di jaringan televisi AS, Showtime, Putin juga mengatakan bahwa dia membahas hal itu dengan Bill Clinton.

"Selama pertemuan itu saya berkata, 'Kami akan mempertimbangkan opsi bahwa Rusia mungkin bergabung dengan NATO,'" kata Putin. "Clinton menjawab, 'Saya tidak keberatan.' Tetapi seluruh delegasi AS menjadi sangat gugup," cetus Putin dalam wawancara itu.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads