Penipu Ulung Ditangkap di India Usai Nikahi 27 Wanita

Penipu Ulung Ditangkap di India Usai Nikahi 27 Wanita

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 22 Feb 2022 14:24 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
New Delhi -

Seorang penipu berantai ditangkap di India awal bulan ini karena menipu banyak wanita selama puluhan tahun. Penyelidikan kepolisian mengungkapkan pria ini telah menikahi 27 wanita sepanjang kiprahnya sebagai penipu ulung.

Seperti dilansir Asia One, Selasa (22/2/2022), Ramesh Chandra Swain (65) mengakui dirinya memiliki 14 istri ketika dia ditangkap polisi di wilayah Orissa pada 13 Februari lalu.

Namun kepolisian mencurigai ada lebih banyak wanita yang menjadi korbannya. "Tapi kami tidak tahu jumlahnya akan sangat tinggi," sebut Inspektur Uma Shankar Dash dari Kepolisian Bhubaneswar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya yang berlangsung selama 43 tahun, Swain berpura-pura menjadi seorang pejabat kesehatan yang pekerjaannya membuat dia harus rutin mengunjungi wilayah-wilayah yang jauh. Dalih itu tidak hanya memberinya alasan untuk tidak pulang dalam jangka waktu lama, tapi juga menjadikan dia seperti seorang pejabat pemerintah yang terhormat.

Swain menargetkan para janda berusia paruh baya yang mencari pendamping, sebagai korban-korbannya. Mulai tahun 2010, Swain menjelajahi situs-situs pernikahan untuk mencari wanita dengan gaji besar untuk dijadikan korban.

ADVERTISEMENT

Disebutkan bahwa Swain mendapatkan seorang dokter, seorang pegawai negeri, dan dalam satu kasus, seorang pengacara Mahkamah Agung, sebagai korbannya.

Diketahui bahwa wanita yang bercerai atau janda tidak memiliki status sosial di India, terlepas apapun jabatan dalam pekerjaan mereka maupun besaran gaji mereka. Para wanita yang bercerai dan janda seringkali mencari pria untuk menjadi pendamping demi meningkatkan status sosial mereka.

Simak juga 'Pesta Pernikahan Berujung Maut di India, 13 Orang Tewas Jatuh ke Sumur':

[Gambas:Video 20detik]



Swain yang tercatat pertama kali menikah tahun 1979, mengeksploitasi stigma ini demi keuntungan pribadi dengan mengajak berteman dan menikahi wanita-wanita tersebut, kemudian meminta uang atau transfer aset lantas menghilang.

Kepada korbannya, Swain akan mengatakan dirinya membutuhkan dana untuk tiket pesawat atau mengklaim tiba-tiba harus membayar kebutuhan darurat dan menjanjikan akan mengganti uang-uang tersebut, namun tidak pernah dilakukannya.

Meskipun Swain menyatakan kepada polisi usai penangkapannya bahwa 'mudah' untuk menipu para korbannya, korban terakhir Swain yang seorang guru di New Delhi berhasil membongkar semua kebohongannya.

Sang guru itu mencurigai Swain yang baru dinikahinya setelah mengunjunginya di Bhubaneswar tahun lalu dan menemukan pesan-pesan dari wanita lain di telepon genggamnya. Panggilan terhadap tiga nomor wanita di telepon genggam Swain membuktikan kekhawatiran terbesarnya.

Setelah menyadari dirinya ditipu, guru itu melapor kepada polisi yang berujung penangkapan Swain.

Investigasi kepolisian mendapati adanya 14 rekening bank, 11 kartu bank dan lima kartu identitas resmi yang semuanya terkait dengan Swain. Ditemukan juga sebuah daftar nomor telepon yang dipenuhi nomor wanita yang menjadi korbannya, yang dirinci berdasarkan profesi atau lokasi mereka.

Ibu tiri dan saudara laki-laki Swain yang masih tinggal di desa tempatnya tumbuh besar, tidak percaya ketika polisi mengungkapkan kepada mereka bahwa Swain adalah seorang penipu ulung.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads