Wilayah Ukraina Timur memanas setelah ratusan peluru artileri meledak di sepanjang jalur kontak antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia. Akibat penembakan dan ledakan di mana-mana, ribuan orang terpaksa harus dievakuasi, kian meningkatkan kekhawatiran akan invasi Rusia.
Dilansir Associated Press dan New York Post, Minggu (20/2/2022) Para pemimpin Barat memperingatkan bahwa Rusia siap untuk menyerang Ukraina, yang dikepung di tiga sisi oleh sekitar 150.000 tentara, pesawat tempur dan peralatan Rusia. Di tengah memanasnya kondisi di Ukraina Timur, Rusia mengadakan latihan militer pada Sabtu (19/2). Rusia juga terus melakukan latihan angkatan laut di lepas pantai di Laut Hitam.
Kantor berita Rusia, RIA Novosti dan Interfax mengutip juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang mengatakan latihan tersebut telah dimulai. Disebutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko menyaksikan latihan tersebut dari ruang situasi di Kremlin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin menyatakan bahwa Rusia berhasil menguji coba rudal balistik hipersonik terbarunya, rudal jelajah, dan rudal balistik berkemampuan nuklir sebagai bagian dari latihan militer tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menembakkan dua rudal balistik antarbernua Yars (dari barat laut Rusia dan dari kapal selam di Laut Barents) dan mencapai target di semenanjung timur Kamchatka. Rudal jelajah dan rudal hipersonik Zircon juga diluncurkan dari kapal dan kapal selam.
"Semua rudal mencapai target mereka, mengkonfirmasi tujuan kinerja mereka", kata Kremlin dalam pernyataannya, seraya menambahkan bahwa latihan itu juga melibatkan pesawat-pesawat pembom Tu-95 serta kapal-kapal selam.
Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat dan banyak negara Eropa telah menuduh Rusia berusaha menciptakan dalih untuk menyerang Ukraina. Mereka telah mengancam sanksi besar-besaran dan segera jika itu terjadi, yang dibantah keras oleh Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memilih tempat bertemu di mana kedua pemimpin dapat bertemu untuk mencoba menyelesaikan krisis. Rusia telah membantah rencana untuk menyerang.
"Ukraina akan terus mengikuti hanya jalur diplomatik demi penyelesaian damai," kata Zelenskyy dalam Konferensi Keamanan Internasional di Munich, Jerman. Tidak ada tanggapan langsung dari Kremlin soal seruan damai itu.
Seorang pejabat tinggi Uni Eropa, Charles Michel, mengatakan pada hari Minggu bahwa "pertanyaan besarnya tetap: apakah Kremlin menginginkan dialog?"
Michel berkata, "Satu hal yang pasti: jika ada agresi militer lebih lanjut, kami akan bereaksi dengan sanksi besar-besaran."
Simak juga Video: Penampakan Perumahan di Ukraina Rusak Akibat Serangan Artileri
Ukraina dan para pemimpin separatis saling tuding soal eskalasi. Rusia mengatakan setidaknya dua peluru ditembakkan dari timur Ukraina yang dikuasai pemerintah dan mendarat di seberang perbatasan. Klaim itu pun ditolak oleh Ukraina dan mengatakan itu adalah "pernyataan palsu."
Kekerasan sporadis telah pecah selama bertahun-tahun di sepanjang garis pemisah pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia. Namun kekerasan melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir di mana tercatat hampir 1.500 ledakan terjadi dalam 24 jam.
Militer Ukraina juga telah menangguhkan operasional satu dari tujuh pos pemeriksaan di wilayah timur Donbass, yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia. Hal ini dilakukan imbas terjadinya insiden penembakan beberapa waktu lalu.
"Mempertimbangkan eskalasi situasi ... dan ketidakmampuan untuk menjamin keselamatan penduduk sipil 'yang menggunakan pos pemeriksaan' maka diperintahkan menangguhkan penggunaannya dari jam 8 pagi (0600 GMT) pada hari Minggu 'selama periode ancaman'," kata militer.
Insiden penembakan yang melintasi garis pemisah antara pasukan pemerintah dan separatis meningkat tajam pekan lalu. Insiden itu disebut pemerintah Ukraina sebagai bentuk provokasi di tengah tudingan negara-negara Barat bahwa Rusia sedang bersiap menyerang Ukraina dan khawatir bahwa eskalasi dapat digunakan sebagai dalih serangan.