Kepala Kepolisian Ottawa, Peter Sloly, mundur dari jabatannya setelah dihujani kritikan terkait caranya menangani unjuk rasa antipembatasan virus Corona (COVID-19) yang melumpuhkan ibu kota Kanada tersebut, dan memaksa Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau menggunakan Undang-Undang darurat.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (16/2/2022), aksi protes yang dipimpin para sopir truk yang menyerukan pemerintah Kanada mencabut aturan wajib vaksin, memenuhi sebagian pusat kota Ottawa sejak akhir Januari lalu dan memblokir perlintasan perbatasan Kanada-Amerika Serikat (AS).
Aksi tersebut bahkan menginspirasi aksi serupa di berbagai negara, termasuk di Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para demonstran telah menarik diri dari Ambassador Bridge menuju Detroit dan dua perlintasan perbatasan lainnya setelah ancaman denda dan hukuman penjara. Namun ratusan truk masih memblokir area-area pusat kota, yang memicu pertanyaan soal penanganan situasi krisis oleh Sloly.
Ketua Dewan Kepolisian Ottawa, Diane Deans, menyatakan kota tersebut telah mencapai 'pemisahan yang saling menguntungkan' dengan Sloly, tanpa mengatakan alasan Sloly mengundurkan diri.
Para pengkritik menuduh Sloly terlalu permisif terhadap para demonstran yang pada puncak aksinya memarkirkan hingga 4.000 truk dan kendaraan di dekat gedung parlemen Kanada di Ottawa, kantor PM Kanada, dan gedung-gedung pemerintahan lainnya.
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Sloly menyatakan dirinya telah melakukan 'segala yang mungkin untuk menjaga kota ini aman dan mengakhiri krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak terduga ini'.
Pihak yang membela Sloly menyuarakan kekhawatiran penggunaan kekuatan oleh polisi bisa memicu kekerasan.
Trudeau, pada Senin (14/2) waktu setempat, berupaya meningkatkan ketertiban dengan mengaktifkan Undang-undang (UU) Darurat, yang memberikan wewenang kepada pemerintah untuk memotong pendanaan para demonstran dan memperkuat penegakan hukum level provinsi dan lokal dengan aparat federal.
Trudeau memutuskan untuk mengaktifkan UU tersebut setelah menyimpulkan bahwa penegak hukum tidak bisa mengatasi para demonstran, khusus di Ottawa. Dia menyebut langkah-langkah darurat yang memerlukan persetujuan parlemen itu, akan dibatasi dan terarah.
"Pendudukan ilegal ini harus diakhiri ... ukuran keberhasilannya adalah, bisakah kita mendapatkan kembali rantai pasokan kita? Bisakah kita mengakhiri gangguan terhadap mata pencaharian orang-orang yang bergantung pada perdagangan ke Amerika Serikat?" ucap Trudeau kepada wartawan setempat.
Langkah-langkah darurat itu membawa platform crowdfunding atau penggalangan dana publik di bawah pengawasan pendanaan teror. Langkah itu juga memberi wewenang kepada bank-bank Kanada untuk membekukan rekening bank yang diduga mendanai para demonstran, yang menurut para pejabat Kanada, menerima separuh dana dari para pendukung di AS.