Pemerintah Jerman menyatakan bahwa tergantung pada Rusia untuk meredakan konflik di sekitar Ukraina. Jerman pun mendesak Moskow untuk menarik pasukannya.
"Situasinya sangat berbahaya dan dapat meningkat setiap saat," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dalam sebuah pernyataan, menjelang pembicaraan di Moskow antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
"Tanggung jawab untuk de-eskalasi jelas ada di Rusia, dan Moskow harus menarik pasukannya," katanya seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (15/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembicaraan Scholz dengan Putin di Kremlin adalah yang terbaru dalam upaya diplomatik yang intens untuk mencegah Rusia menyerang Ukraina.
"Uni Eropa dan NATO bersatu di sekitar Ukraina," katanya, seraya menambahkan bahwa "kita harus menggunakan semua kesempatan untuk berdialog guna mencapai solusi damai."
Laporan intelijen Amerika Serikat mengindikasikan Rusia berencana menginvasi Ukraina pada Rabu (16/2) besok. Namun, para pejabat senior AS mengaku tidak bisa mengonfirmasi laporan itu, meski menegaskan akan berupaya mencegah 'serangan mendadak' dengan membagikan informasi soal rencana Rusia.
Seperti dilansir Reuters, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, berulang kali menegaskan bahwa invasi Rusia bisa dilakukan kapan saja. Sementara Presiden Joe Biden menyatakan akan mendukung Ukraina setelah invasi apapun dan membela wilayah aliansi NATO.
Lihat Video: Warga Ukraina Beda Pendapat soal Rencana Bergabung NATO
"Kita tidak bisa memprediksi harinya dengan sempurna, tapi kita sekarang telah mengatakan untuk beberapa waktu bahwa kita berada dalam jendela waktu, dan invasi bisa dimulai -- sebuah aksi militer besar bisa dimulai -- oleh Rusia di Ukraina kapan saja sekarang," ujar Sullivan saat ditanya soal indikasi invasi pada Rabu (16/2) mendatang.
"Itu termasuk minggu depan sebelum Olimpiade berakhir," imbuhnya kepada program CNN, 'State of the Union'.
Kita akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO, setiap inci wilayah Article Five dan Rusia kami pikir memahami sepenuhnya pesan tersebut," ucap Sullivan dalam wawancara terpisah dengan program CBS, 'Face the Nation'.