Ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin menjadi-jadi. Berbagai negara pun ramai-ramai menyuruh warganya pergi dari Ukraina di tengah ancaman invasi Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina diyakini tinggal menunggu perintah Presiden Vladimir Putin. Sejumlah negara memprediksi invasi bakal terjadi dalam hitungan hari.
Akibatnya, berbagai negara memerintahkan warganya meninggalkan Ukraina. Berikut deretan negara-negara yang memerintahkan warganya meninggalkan Ukraina:
1. Australia
Dilansir dari AFP, Minggu (13/2/2022), Australia telah mengevakuasi seluruh staf Kedutaan Besarnya yang tersisa di Kyiv, Ukraina. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Australia Scott Morrison ketika Rusia terus membangun pasukan di perbatasannya dengan Ukraina.
Rusia hampir mengepung Ukraina dengan mengerahkan lebih dari 100.000 tentaranya. PM Morrison mengatakan Australia akan mengalihkan operasinya ke Lviv, sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Ukraina dengan Polandia, berjarak sekitar 540 kilometer dari Kyiv.
Dia mengatakan tiga staf kedutaan yang tersisa di Kyiv telah membantu banyak warga Australia di Ukraina yang sebagian besar memiliki kewarganegaraan ganda. Morrison juga menjelaskan situasi Ukraina yang kian berbahaya.
"Situasinya, seperti yang Anda semua dengar, memburuk, dan mencapai tahap yang sangat berbahaya," katanya.
Morrison turut mengecam 'tindakan otokratis, sepihak Rusia' dengan mengerahkan lebih dari 100 ribu tentaranya di sekitar Ukraina. Dia juga mengkritik China yang dinilai 'tetap diam terhadap pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina'.
"Koalisi otokrasi yang kita lihat, berusaha untuk menggertak negara lain, bukanlah sesuatu yang Australia pernah ambil posisi ringan," kata Morrison.
2. Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga meminta warganya yang berada di Ukraina angkat kaki dari negara itu. Rusia diketahui terus mengepung Ukraina dari tiga arah sekaligus.
Sejumlah citra satelit baru menunjukkan pergerakan militer Rusia terus menerus di tiga titik perbatasan Ukraina, yakni Crimea, Rusia bagian barat dan Belarusia. Situasi tersebut terlihat berdasarkan pada citra satelit terbaru yang dirilis perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat (AS), Maxar Technologies, yang menyebut situasi semakin mengkhawatirkan.
"Warga Amerika harus pergi sekarang juga," kata Biden dalam wawancara yang direkam sebelumnya dengan NBC News dilansir dari AFP.
"Kita sedang berhadapan dengan salah satu tentara terbesar di dunia. Ini adalah situasi yang sangat berbeda dan segalanya bisa berubah dengan cepat," imbuh Biden.
Biden menegaskan dalam keadaan apa pun dia tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina, bahkan untuk menyelamatkan warga AS jika terjadi invasi Rusia.
"Itu adalah perang dunia. Ketika orang Amerika dan Rusia mulai saling menembak, kita berada di dunia yang sangat berbeda," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Ketegangan Tak Mereda, Staf AS Mulai Tinggalkan Ukraina
(haf/haf)