Mona Heidari Dipenggal Picu Kemarahan Warga Iran, Wapres Ikut Mengecam

Mona Heidari Dipenggal Picu Kemarahan Warga Iran, Wapres Ikut Mengecam

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 13 Feb 2022 11:30 WIB
Mona Heidari, yang tewas dipenggal suaminya sendiri
Pembunuhan Mona Heidari (17) dikecam publik Iran (Foto: CNN)
Teheran -

Sejumlah pihak menyayangkan atas apa yang dialami Mona Heidari, usai kepalanya dipenggal dan diarak keliling kota Ahvaz, Iran. Salah satunya adalah Wakil Presiden untuk urusan perempuan Iran, Ensieh Khazali.

Dilansir AFP, Minggu (13/2/2022) pembunuhan Mona Heidari jadi sorotan usai viral viral yang menampakkan suaminya, Sajjad Heidari membawa potongan kepala Mona dengan satu tangan. Sementara tangan lainnya membawa sebilah pisau. Senyuman di wajah Sajjad kian menambak miris publik.

Ensieh Khazali meminta parlemen mengambil "langkah-langkah mendesak" dan pada pihak berwenang untuk meningkatkan kesadaran untuk mencegah kasus-kasus seperti yang dialami Mona Heidari terulang kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah surat kabar dan media sosial Iran diwarnai curahan keterkejutan dan kemarahan atas pembunuhan Mona Heidari. Banyak dari mereka menuntut reformasi sosial dan hukum di Iran.

"Seorang manusia dipenggal, kepalanya ditampilkan di jalan-jalan dan pembunuhnya bangga," kata harian reformis Sazandegi.

ADVERTISEMENT

"Bagaimana kita bisa menerima tragedi seperti itu? Kita harus bertindak agar femisida tidak terjadi lagi."

Pembuat film feminis terkenal Tahmineh Milani menulis di Instagram: "Mona adalah korban dari ketidaktahuan yang menghancurkan. Kita semua bertanggung jawab atas kejahatan ini."

Tak hanya itu, seruan agar dihidupkan kembali reformasi undang-undang untuk perlindungan perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga dan untuk menaikkan usia legal untuk menikah digaungkan. Saat ini, Iran mengatur batas usia minimal untuk menikah bagi perempuan adalah 13 tahun, sementara laki-laki 15 tahun.

Menurut media Iran, Mona Heidari baru berusia 12 tahun ketika dia menikah. Mona kini memiliki seorang putra berusia tiga tahun.

Pengacara Ali Mojtahedzadeh, di koran reformis Shargh, menyalahkan "celah hukum" karena "membuka jalan bagi pembunuhan demi kehormatan".

Rekan anggota parlemen Elham Nadaf mengatakan kepada kantor berita ILNA: "Sayangnya, kami menyaksikan insiden seperti itu karena tidak ada langkah konkret untuk memastikan penerapan undang-undang untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan."

Tayangan video viral perilaku Sajjad yang dimuat di situs web berita Rokna ditutup Pemerintah Iran. Video tersebut dinilai 'mengganggu masyarakat secara psikologis'.

Tonton juga Video: Melihat Uji Coba Rudal Baru Buatan Iran: Khaibar-Buster!

[Gambas:Video 20detik]



Mona Dibunuh Usai Kabur ke Turki

Aksi pembunuhannya itu bermula dari kaburnya Mona ke Turki selama 4 bulan. Ayah Mona kemudian membujuknya untuk pulang ke Iran.

Sekembalinya dari Turki, Sajjad dibantu saudaranya membunuh Mona. Mereka diduga mengikat tangan dan memenggal kepala Mona. Tubuh Mona sendiri dibuang sebelum Sajjad mengarak kepala istrinya sendiri di jalan-jalan Ahvaz.

Dari laporan kantor berita Fars, ibu Sajjad mengakui anaknya sempat mengancam akan membunuh istrinya itu dan mengaku akan bertanggungjawab atas pembunuhan itu.

Akibat perbuatan Sajjad dan saudaranya, mereka kini telah ditangkap. Namun belum jelas hukuman apa yang akan mereka hadapi.

"Terdakwa pasti akan ditindak tegas," kata jaksa Iran. Abbas Hosseini kepada Fars.

Diketahui selama pernikahan keduanya, Mona kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia menikah di usia sangat belia, tepatnya usia 12 tahun, dengan sepupunya sendiri, Sajjad. Meski mengalami KDRT, Mona mempertahankan pernikahannya lantaran memiliki putra yang masih berusia 3 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan ayah Mona, dia mengatakan telah mengantongi sertifikat resmi untuk mengizinkan anaknya menikah. Padahal usia minimal untuk menikah di Iran adalah 13 tahun untuk perempuan, dan 15 tahun untuk laki-laki. Namun pihak CNN belum bisa mengkonfirmasi berapa usia Sajjad saat menikahi Mona.

Kantor berita pemerintah Iran IRNA menyebut aksi Sajjad dilakukan dengan dalih honor killing atau pembunuhan demi martabat. Honor killing merupakan pembunuhan anggota keluarga karena pelaku beranggapan korban melakukan tindakan yang memalukan kehormatan keluarga.

Kejadian serupa pernah terjadi pada Mei 2020 lalu. Seorang pria memenggal putrinya yang berusia 14 tahun dengan dalih honor killing yang memicu kemarahan publik. Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara akhir tahun 2020 lalu.

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads