Biden Serukan Warga AS Tinggalkan Ukraina Sekarang Juga!

Biden Serukan Warga AS Tinggalkan Ukraina Sekarang Juga!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 11:40 WIB
President Joe Biden speaks from Statuary Hall at the U.S. Capitol to mark the one year anniversary of the Jan. 6 riot at the U.S. Capitol by supporters loyal to then-President Donald Trump, Thursday, Jan. 6, 2022, in Washington. (Michael Reynolds/Pool via AP)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Michael Reynolds/Pool via AP)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan warga Amerika untuk segera meninggalkan Ukraina karena meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia.

Seruan ini disampaikan Biden saat latihan tembak-menembak pasukan Rusia dan penambahan pasukan di sekitar Ukraina menambah kekhawatiran akan invasi.

Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (11/2/2022), ketegangan Amerika Serikat-Rusia saat ini mencapai puncaknya sejak Perang Dingin, dengan pejabat-pejabat AS mengatakan sekitar 130.000 tentara Rusia dikelompokkan dalam lusinan brigade tempur di dekat perbatasan dengan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga Amerika harus pergi sekarang juga," kata Biden dalam wawancara yang direkam sebelumnya dengan NBC News.

"Kita sedang berhadapan dengan salah satu tentara terbesar di dunia. Ini adalah situasi yang sangat berbeda dan segalanya bisa berubah dengan cepat," imbuh Biden.

ADVERTISEMENT

Biden menegaskan bahwa dalam keadaan apa pun dia tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina, bahkan untuk menyelamatkan warga Amerika jika terjadi invasi Rusia.

"Itu adalah perang dunia. Ketika orang Amerika dan Rusia mulai saling menembak, kita berada di dunia yang sangat berbeda," katanya.

Simak juga video 'Ancaman Joe Biden ke Putin Jika Rusia Menyerang Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Pernyataan Biden dirilis beberapa jam setelah Rusia meluncurkan tank-tank tempurnya melintasi Belarusia untuk latihan tembak-menembak. Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengatakan, dalam upaya untuk "mengurangi kemungkinan salah perhitungan" selama latihan, kepala pertahanan AS dan Belarusia mengadakan pembicaraan telepon yang jarang terjadi.

NATO mengatakan pengerahan rudal, baju besi berat, dan tentara pembawa senapan mesin Rusia menandai "momen berbahaya" bagi Eropa.

Para pemimpin Barat telah bolak-balik ke Moskow dalam upaya untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, memberi Rusia kesempatan untuk menyampaikan keluhannya tentang ekspansi NATO ke Eropa timur dan negara-negara bekas Uni Soviet.

Rusia juga telah mengirim enam kapal perang melalui Bosphorus untuk latihan angkatan laut di Laut Hitam dan Laut Azov yang berdekatan.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads