Sebanyak 50 anggota parlemen Iran dinyatakan positif Covid-19. Hal ini terjadi di tengah melonjaknya varian Omicron di seluruh wilayah Iran beberapa waktu belakangan.
Dilansir Reuters, Minggu (6/2/2022) sebanyak 50 dari total 290 kursi parlemen di Iran dinyatakan positif Covid-19 di mana mendorong sesi parlemen diadakan sesuai protokol kesehatan ketat.
Anggota parlemen Alireza Salimi, berbicara kepada YJC, sebuah kantor berita yang terhubung dengan TV pemerintah Iran, mengatakan sesi parlemen minggu ini akan diadakan sesuai dengan peraturan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian terkonfirmasi positifnya para anggota parlemen Iran juga pernah terjadi pada April 2021 lalu. Bahkan kala itu, kegiatan di parlemen ditangguhkan selama dua minggu.
Di awal pandemi, sejumlah anggota parlemen juga meninggal dunia lantaran terinfeksi Covid-19.
Iran beberapa hari terakhir mencatatkan lonjakan kasus Covid-19. Rata-rata kasus harian baru mencapai lebih dari 30.000. Kementerian Kesehatan melaporkan per Sabru (5/2) lalu, ada 23.130 kasus harian baru selama 24 jam terakhir.
Dengan penambahan kasus tersebut, negara dengan populasi sekitar 85 juta jiwa itu telah melaporkan lebih dari 6,5 juta kasus dan lebih dari 132.500 kematian akibat virus Corona sejak pandemi dimulai.
Terkait vaksinasi, lebih dari 50 juta orang telah menerima dua dosis vaksin virus corona. Sementara lebih dari 19 juta telah menerima dosis ketiga alias booster.