Namun sebelum pasukan AS berhasil mengamankannya, Quraishi meledakkan bom bunuh diri yang memiliki daya ledak besar hingga melemparkan jasadnya dan keluarganya keluar dari gedung tiga lantai yang menjadi target operasi. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (4/2/2022).
Presiden Joe Biden, yang memantau secara langsung via layar di Situation Room, Gedung Putih, menyebut kematian Quraishi yang meledakkan diri sebagai 'tindakan akhir dari pengecut yang putus asa'. Aksi Quraishi itu mengingatkan pada pendahulunya, Abu Bakr al-Bghdadi, yang juga meledakkan diri tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Sosok Abu Ibrahim al-Quraishi, Pemimpin ISIS yang Tewas Ledakkan Diri
Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi merupakan cendekiawan agama dan mantan tentara Irak pada era Saddam Hussein. Quraishi memimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) selama dua tahun sebelum tewas meledakkan diri saat digerebek pasukan militer Amerika Serikat (AS) di sebuah rumah di Suriah pekan ini.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/2/2022), Quraishi yang berkewarganegaraan Irak dan berusia 45 tahun ini menjadi pemimpin penting bagi Islamic State of Iraq yang merupakan pecahan Al-Qaeda -- cikal bakal ISIS -- setelah invasi AS menggulingkan Saddam Hussein tahun 2003 silam.
Quraishi ditunjuk memimpin ISIS setelah pendahulunya, Abu Bakr al-Baghdadi, yang juga pendiri ISIS tewas meledakkan diri dalam operasi militer AS di Suriah tahun 2019 lalu.
- Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri Saat Diserbu Tentara AS
Pemimpin kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi, tewas bunuh diri saat diserbu pasukan khusus militer Amerika Serikat (AS). Quraishi meledakkan dirinya sendiri dan keluarganya saat penggerebekan terjadi di Suriah, pekan ini.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/2/2022), Quraishi diketahui memimpin ISIS sejak kematian Abu Bakr al-Baghdadi, pendiri dan pemimpin ISIS sebelumnya, tahun 2019 juga dalam operasi khusus militer AS. Baghdadi pada saat itu juga dilaporkan meledakkan diri saat digerebek militer AS di Suriah.
Menurut Presiden Joe Biden dan sejumlah pejabat AS, saat pasukan khusus AS mendekati persembunyian Quraishi di Suriah bagian barat laut pada Kamis (3/2) dini hari waktu setempat, dia memicu sebuah ledakan yang menewaskan dirinya dan anggota keluarganya sendiri, termasuk anak-anak.
(ita/ita)