Biden Ancam Putin Jika Nekat Invasi Ukraina!

Biden Ancam Putin Jika Nekat Invasi Ukraina!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 26 Jan 2022 10:00 WIB
President Joe Biden speaks from Statuary Hall at the U.S. Capitol to mark the one year anniversary of the Jan. 6 riot at the U.S. Capitol by supporters loyal to then-President Donald Trump, Thursday, Jan. 6, 2022, in Washington. (Michael Reynolds/Pool via AP)
Joe Biden (dok. Michael Reynolds/Pool via AP)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali memperingatkan Rusia soal sanksi-sanksi, termasuk sanksi yang secara pribadi menargetkan pemimpin mereka, Vladimir Putin, jika negara itu nekat menginvasi Ukraina.

Peringatan tersebut dilontarkan AS saat tentara Rusia yang dikerahkan ke dekat perbatasan Ukraina, menggelar latihan militer terbaru. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (26/1/2022).

Ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina tampaknya semakin meningkat, dengan Gedung Putih menyebut risiko invasi Rusia ke wilayah Ukraina 'tetap dekat'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari memperingatkan bahwa invasi ke Ukraina akan memicu 'konsekuensi besar' dan bahkan 'mengubah dunia', Presiden Joe Biden menyatakan dirinya mempertimbangkan untuk menambahkan sanksi langsung terhadap Putin ke dalam serangkaian langkah-langkah yang tengah disusun AS.

"Iya, saya bisa melihat itu (sanksi untuk Putin-red)," ucap Biden ketika ditanya wartawan di Washington DC soal menargetkan Putin, yang sejak lama dituduh rivalnya memiliki kekayaan rahasia yang sangat besar.

ADVERTISEMENT

Seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya menyatakan AS mempersiapkan sanksi-sanksi ekonomi 'dengan konsekuensi besar' yang jauh melampaui langkah-langkah sebelumnya yang dijatuhkan tahun 2014 lalu setelah Rusia menginvasi dan mencaplok wilayah Crimea di Ukraina.

Lihat Video: Staf Kedutaan AS Diminta Tinggalkan Ukraina, Tapi Bukan Evakuasi

[Gambas:Video 20detik]



Menurut pejabat senior AS itu, langkah-langkah baru akan mencakup pembatasan terhadap ekspor peralatan AS berteknologi tinggi dalam sektor kecerdasan buatan, komputasi kuantum dan dirgantara.

"Kita bicara soal teknologi canggih yang kita rancang dan produksi," sebutnya. Langkah memotong ekspor dinilai akan 'cukup keras' mengenai Putin dalam 'ambisi strategis mengindustrialisasi perekonomiannya'.

Militer Rusia diketahui menggelar latihan baru yang melibatkan 6.000 tentaranya di dekat perbatasan Ukraina dan di dalam wilayah Crimea. Latihan militer Rusia itu mencakup latihan tembak dengan jet tempur, pesawat pengebom, sistem anti-pesawat dan kapal dari armada Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Latihan militer Rusia itu diumumkan sehari setelah AS menyatakan pihaknya telah mempersiapkan pengerahan 8.500 tentara ke Eropa, jika diperlukan, untuk menambah kekuatan pasukan NATO.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads