Iran Hukum Mati Jawara Tinju karena Ikut Aksi Demo

Iran Hukum Mati Jawara Tinju karena Ikut Aksi Demo

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 18 Jan 2022 15:46 WIB
Judge In Gloves To Protect From Coronavirus Writing On Paper
ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov)
Jakarta -

Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati seorang jawara tinju lokal atas perannya dalam aksi protes 2019.

Dilansir dari kantor berita AFP, hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Mohammad Javad Vafaei-Sani ini terjadi lebih dari setahun setelah eksekusi mati juara gulat, Navid Afkari pada September 2020, yang memicu kecaman internasional dan seruan agar Iran dilarang mengikuti acara olahraga.

LSM Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia mengatakan bahwa Vafaei-Sani dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas pembakaran dan perusakan gedung-gedung pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IHR mengatakan, pria berumur 26 tahun itu telah ditahan sejak Februari 2020. Salah satu dakwaan terhadapnya adalah ikut serta dalam aksi protes pada November 2019, yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar secara tiba-tiba.

Pengacaranya, Babak Paknia mengkonfirmasi putusan mati tersebut di Twitter dan mengumumkan rencana untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

ADVERTISEMENT

IHR menggambarkan Vafaei-Sani sebagai jawara tinju di kota Mashhad, Iran timur, tempat dia saat ini ditahan.

Para pengguna media sosial mendesak pihak berwenang untuk menyelamatkan hidupnya, dengan tagar #SaveMohammadJavad menjadi tren di Twitter.

Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI), sayap politik kelompok oposisi Mujahidin Rakyat (MEK), keduanya dilarang di Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan terhadap pria itu termasuk mendukung MEK.

Sebelumnya, Navid Afkari, seorang pegulat berusia 27 tahun yang telah memenangkan kompetisi nasional, dihukum gantung pada September 2020 di kota Shiraz, setelah divonis karena melakukan pembunuhan selama protes yang mengguncang kota itu dua tahun sebelumnya.

Dia mengklaim dirinya disiksa supaya mengaku, dengan metode penyiksaan yang mencakup pemukulan dan alkohol yang disemprotkan ke hidungnya.

Iran dilaporkan mengeksekusi lebih banyak orang setiap tahun daripada negara mana pun selain China. Para aktivis telah menyatakan keprihatinan bahwa jumlah yang dihukum gantung tampaknya telah meningkat lagi pada tahun 2021, setelah tren penurunan baru-baru ini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads