Kemunculan langka salah satu kapal selam terkuat milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di pelabuhan Guam memicu pertanyaan. USS Nevada yang bertenaga nuklir ini memiliki kemampuan menyelam selama berbulan-bulan tanpa muncul ke permukaan dan bisa membawa hingga 20 rudal balistik sekaligus.
Seperti dilansir CNN, Senin (17/1/2022), USS Nevada merupakan salah satu dari 14 kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir kelas-Ohio (SSBN) milik Angkatan Laut AS. USS Nevada menjadi sorotan setelah pada Sabtu (15/1) waktu setempat, melakukan kemunculan di pangkalan laut Guam.
Diketahui bahwa pergerakan dari 14 kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir dalam armada Angkatan Laut AS biasanya sangat dirahasiakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkatan Laut AS dalam pernyataannya menyebut kunjungan USS Nevada ke Guam bertujuan untuk 'memperkuat kerja sama antara AS dan sekutu-sekutunya di kawasan, menunjukkan kemampuan, fleksibilitas, kesiapan dan komitmen berkelanjutan AS terhadap keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik'.
Kunjungan ini disebut sebagai kunjungan pertama USS Nevada ke Guam sejak tahun 2016, dan merupakan kunjungan kedua yang diumumkan ke publik sejak tahun 1980-an silam.
USS Nevada merupakan salah satu dari 14 unit kapal selam bertenaga nuklir kelas-Ohio (SSBN) milik Angkatan Laut AS. Disebutkan dalam situs Angkatan Laut AS untuk Angkatan Kapal Selam dan Armada Pasifik AS bahwa USS Nevada merupakan kapal perang keempat milik Angkatan Laut AS yang memiliki nama 'Nevada'.
USS Nevada mulai beroperasi sejak 16 Agustus 1986 silam dan diketahui sempat menjalani perbaikan pengisian bahan bakar selama dua tahun pada tahun 2010.
USS Nevada merupakan jenis kapal selam rudal balistik, atau yang sering disebut 'boomer', yang berfungsi sebagai platform peluncuran tak terdeteksi untuk rudal antarbenua. Kapal selam rudal balistik dirancang secara spesifik untuk aktivitas siluman (sembunyi-sembunyi), dan untuk pengiriman hulu ledak nuklir yang tepat.
Disebutkan juga bahwa kapal selam bertenaga nuklir kelas-Ohio, termasuk USS Nevada, awalnya membawa 24 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) dengan beberapa hulu ledak yang ditargetkan secara independen. Namun di bawah ketentuan dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru, setiap kapal selam menonaktifkan empat tabung rudal dan sekarang hanya bisa membawa maksimum 20 rudal balistik saja.
Kini, kapal selam jenis SSBN milik AS membawa rudal jenis Trident II D5, yang diklaim memiliki jangkauan lebih jauh dan akurasi yang baik dibandingkan rudal Trident I C4 yang sudah tidak digunakan lagi.
Kapal selam jenis SSBN, termasuk USS Nevada, secara khusus dirancang untuk patroli pencegahan secara luas dan berkepanjangan. Demi mengurangi waktu pengisian ulang dan pemeliharaan, kapal selam kelas-Ohio memiliki tiga lubang logistik berdiameter besar yang memampukan para pelaut di dalamnya secara cepat mentransfer palet pasokan, modul penggantian peralatan dan komponen mesin, sehingga meningkatkan ketersediaan operasional.
Disebutkan juga bahwa kapal selam kelas-Ohio dirancang bisa beroperasi selama 15 tahun atau lebih dengan adanya perombakan besar-besaran.
Penggunaan tenaga nuklir berarti kapal selam jenis ini bisa beroperasi atau menyelam di bawah laut selama berbulan-bulan pada sekali waktu, dengan daya tahannya hanya dibatasi oleh pasokan yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan para awaknya yang terdiri lebih dari 150 personel Angkatan Laut AS.
Disebutkan Angkatan Laut AS bahwa USS Nevada rata-rata menyelam di bawah laut selama 77 hari, sebelum menghabiskan waktu selama kurang lebih sebulan atau 35 hari di pelabuhan untuk menjalani pemeliharaan dan pengisian ulang.
Laporan CNN menyebut tergolong langka bagi USS Nevada untuk terdeteksi di luar pangkalan asal mereka di Bangor, Washington dan Kings Bay, Georgia.
Menurut para pengamat, dengan ketegangan meningkat antara AS dan China soal status Taiwan, dan saat Korea Utara (Korut) meningkatkan uji coba rudal, AS bisa memberikan penegasan dengan kapal selam rudal balistik miliknya yang tidak bisa dilakukan China maupun Korut.
Program kapal selam balistik Korut diketahui masih tahap awal, sedangkan armada enam kapal selam balistik milik China masih kalah besar dari Angkatan Laut AS. Menurut analisis pakar pada Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) tahun 2021, kapal selam rudal balistik China tidak memiliki kemampuan seperti kapal selam rudal balistik AS.
Analisis CSIS menyebut kapal selam rudal balistik tipe 094 milik China dua kali lipat lebih bising dari kapal selam AS, dan oleh karena itu, lebih mudah terdeteksi, dan hanya bisa membawa sedikit rudal dan hulu ledak.