Otoritas China menepis peringatan publik langka yang dirilis dinas keamanan Inggris soal terduga mata-mata China berupaya mempengaruhi para anggota parlemen Inggris. China menyebut tuduhan itu dampak dari menonton terlalu banyak film mata-mata Inggris, James Bond, atau yang dipanggil agen 007.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/1/2022), otoritas Inggris pada Kamis (13/1) waktu setempat menyebut seorang pengacara yang berbasis di London 'secara sadar terlibat dalam aktivitas campur tangan politik' di dalam parlemen. Laporan itu didasarkan informasi badan mata-mata domestik dan kontra-intelijen Inggris, MI5.
Ketua House of Commons atau Majelis Rendah parlemen Inggris, Lindsay Hoyle, menyatakan pengacara bernama Christine Lee dilaporkan bekerja atas nama Partai Komunis China untuk meraup pengaruh melalui donasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tanggapannya, Kementerian Luar Negeri China membantah pihaknya terlibat dalam 'kegiatan campur tangan' seperti disebutkan otoritas Inggris. Otoritas China mengecam tuduhan itu sebagai 'pernyataan berlebihan yang didasarkan pada asumsi-asumsi subjektif sejumlah individu'.
"Mungkin beberapa individu terlalu banyak menonton film 007, yang mengarah kepada asosiasi mental yang tidak perlu," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, merujuk pada buku dan film James Bond.
Pemberitahuan keamanan MI5 menyebut Lee bertindak 'atas nama United Front Work Department pada Partai Komunis China' dan melapor kepada tokoh-tokoh di China dan Hong Kong.
Para akademisi dan banyak pemerintah asing sejak lama mengakui United Front sebagai sarana untuk mempengaruhi organisasi dan politikus di luar negeri. Jaringan samar yang dikendalikan partai mencakup isu-isu seperti hak-hak minoritas di dalam China hingga pengawasan komunitas China di luar negeri.
Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May -- yang Partai Konservatifnya dituduh mengambil keuntungan dari jutaan dolar uang Rusia -- pernah memberikan penghargaan kepada Lee tahun 2019 atas kontribusinya terhadap hubungan China-Inggris.
Lee juga pernah berfoto bersama pendahulu May, mantan PM David Cameron, dalam sebuah acara tahun 2015, dan secara terpisah berfoto dengan mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn.
Media The Times of London menyebut Lee sebagai tamu VIP saat Presiden China, Xi Jinping, berkunjung ke Inggris tahun 2019 lalu dan duduk di belakang pemimpin China itu dalam foto bersama.
Pemerintah dan politikus negara-negara Barat lainnya, termasuk Australia dan Selandia Baru, menuduh China berupaya mempengaruhi politik domestik melalui donasi dan spionase. Pemberitahuan yang dikirim kantor Ketua House of Commons kepada anggota parlemen Inggris menyebut Lee 'memfasilitasi sumbangan keuangan untuk para anggota parlemen dan calon anggota parlemen atas nama warga negara asing yang berbasis di Hong Kong dan China'.