Meskipun jumlah kasus virus Corona (COVID-19) dan angka rawat inap mencetak rekor tertinggi, Amerika Serikat (AS) disebut tengah mendekati 'ambang' transisi menuju kehidupan dengan virus Corona sebagai penyakit yang bisa dikendalikan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/1/2022), hal itu disampaikan oleh pakar kesehatan terkemuka AS, Dr Anthony Fauci, saat berbicara kepada Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) pada Selasa (11/1) waktu setempat.
Disebutkan Fauci bahwa menyingkirkan COVID-19 tidak realistis dan bahwa 'Omicron, dengan tingkat efisiensi penularan yang luar biasa dan belum pernah terjadi, pada akhirnya akan menginfeksi hampir semua orang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mungkin kita akan memusnahkan ini (Corona-red)," ujar Fauci, sembari menyinggung soal sifat Corona yang sangat menular, kecenderungannya untuk bermutasi menjadi varian-varian baru dan adanya sekumpulan besar orang yang tidak divaksinasi.
Orang-orang yang telah divaksinasi akan tetap terlindungi dengan baik dari penyakit parah, namun efikasi vaksin terhadap penularan telah menurun.
Lebih lanjut, Fauci menyatakan bahwa 'saat Omicron naik-turun', AS diharapkan akan memasuki fase baru 'di mana akan ada perlindungan yang cukup di masyarakat, cukup obat tersedia agar ketika seseorang terinfeksi dan berada dalam kelompok berisiko tinggi, itu akan sangat mudah untuk mengobati orang itu'.
"Ketika kita sampai di sana, ada transisi itu, dan kita mungkin ada di ambang itu sekarang," cetus Fauci.
Simak Video: Gegara Omicron, Supermarket di AS Kekurangan Stok Pasokan
Dia juga menekankan bahwa dengan AS kini mencatat nyaris 1 juta penularan Corona setiap hari, hampir 150.000 orang dirawat di rumah sakit dan lebih dari 1.200 meninggal per hari. "Kita tidak pada titik itu," sebut Fauci.
Data resmi menunjukkan angka rawat inap di AS kini mencapai 145.982 pasien.
Meskipun kasus-kasus Corona parah yang dipicu varian Omicron lebih rendah dari varian Delta, varian ini menjangkau lebih banyak orang karena sifat penularannya yang ekstrem.