Awal Tahun Baru 2022, Inggris Disambut Rekor Baru 162.572 Kasus Corona

Awal Tahun Baru 2022, Inggris Disambut Rekor Baru 162.572 Kasus Corona

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 02 Jan 2022 09:41 WIB
Seorang wanita memakai masker saat dia bersepeda di Westminster, di London, Kamis, 16 Desember 2021. Inggris mencatat jumlah tertinggi infeksi COVID-19 baru yang dikonfirmasi pada hari Rabu sejak pandemi dimulai, dan kepala petugas medis Inggris memperingatkan situasinya kemungkinan akan bertambah buruk karena varian omicron mendorong gelombang penyakit baru selama liburan Natal. Inggris mencatat 78.610 infeksi baru pada hari Rabu, 16% lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang ditetapkan pada Januari. (Foto AP/Alberto Pezzali)
Awal Tahun Baru 2022, Inggris Disambut Rekor Baru 162.572 Kasus Corona - ilustrasi (Foto: AP/Alberto Pezzali)
Jakarta -

Awal tahun baru 2022 di Inggris dirayakan di tengah rekor terkini kasus harian Corona. Rekor kembali tercatat dengan 162.572 kasus sehari.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (2/1/2022), kasus harian Corona pada Sabtu (1/1) lalu naik 160.276 kasus dari hari sebelumnya.

Sementara itu, angka kematian harian tercatat menjadi 154 kasus, turun dari hari sebelumnya yaitu 178 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya pelaporan kasus Covid-19 di Inggris juga mencakup Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Namun selama akhir pekan tahun baru, ketiga wilayah tersebut tak termasuk lantaran perbedaan jadwal pelaporan kasus.

Selama Desember 2021 lalu, kasus harian Corona yang terkonfirmasi di seluruh Inggris berulang kali memecahkan rekor ketika varian Omicron menyebar dengan cepat. Meski begitu, tingkat rawat inap dan kematian masih berada di angka yang lebih rendah daripada gelombang sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara memberlakukan pembatasan Corona seperti penutupan klub malam, aturan jarak sosial di pub, dan batasan jumlah orang yang diizinkan untuk berkumpul.

Sementara Inggris, yang menyumbang lebih dari 80 persen populasi di Inggris Raya, tidak memberlakukan pembatasan apa pun. Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan pembatasan baru hanya akan diperkenalkan sebagai "upaya terakhir yang mutlak".

"Pembatasan kebebasan kita harus menjadi pilihan terakhir yang mutlak," tulis Javid dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Daily Mail, Sabtu (1/1/2022). "Kita harus memberi diri kita kesempatan terbaik untuk hidup berdampingan dengan virus dan menghindari tindakan tegas di masa depan."

Javid mengatakan bahwa sementara ini kasus Omicron belum mengkhawatirkan. Inggris memulai tahun baru dengan posisi yang jauh lebih kuat dibanding 12 bulan sebelumnya, berkat tingginya tingkat vaksinasi terhadap COVID.

"Tingkat perawatan di unit perawatan intensif stabil dan saat ini tidak mengikuti lintasan yang kita lihat tahun lalu selama gelombang Alpha," tulisnya.

Simak Video: Omicron Bikin Inggris Alami Lonjakan Kasus Covid-19

[Gambas:Video 20detik]



(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads