Gubernur di Irak ini langsung mundur alias resign setelah didemo oleh warganya terkait perkara korupsi dan kehidupan masyarakat. Ternyata, langkah mundur seperti itu tidak hanya ditunjukkan satu gubernur saja.
Dilansir AFP, Sabtu (25/12/2021), Gubernur Provinsi Najaf bernama Louai al-Yasseri mundur sehari setelah Gubernur Provinsi Nasiriyah juga mundur dari jabatannya. Para pemrotes melakukan aksi yang juga berujung kekerasan.
Puluh ribu demonstran turun ke jalan untuk meluapkan kemarahannya terhadap korupsi, pengangguran, dan hancurnya pelayanan publik. Ada ratusan orang yang berprotes sambil melakukan aksi kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Najaf, Yasseri, mengumumkan lewat jumpa pers bahwa dia meninggalkan jabatannya saat dia berada di kota suci kaum Syiah. Demikian disampaikan Agensi Berita Irak.
Pemimpin terkemuka Syiah Irak, Moqtada Sadr, sudah melancarkan kritik keras sebelumnya. Moqtada sendiri adalah seorang 'kingmaker' setelah pemilu legislatif Oktober. Dia mengunjungi Najaf pada Rabu (22/12) setelah dia menerima laporan soal korupsi.
"Kami akan bekerja untuk membubarkan pemerintahan gubernur Najaf dan menggantinya secara legal," kata Moqtada Sadr. Jumat sore, Sadr menerima pengunduran diri gubernur itu. Dia menilai langkah itu sudah tepat.
Selanjutnya, ada Gubernur Nasiriyah yang mengundurkan diri juga:
Dalam pekan-pekan terakhir ini, demonstrasi sporadis kerap terjadi di Najaf dan daerah tetangganya, Provinsi Diwaniya dan Nasiriyah. Para demonstran mengritik kondisi hiudp dan lapangan kerja untuk kaum muda yang lulus pendidikan.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi telah menggelar pertemuan untuk membahas persoalan ini. Dia menginstruksikan agar aparat tidak menggunakan kekerasan atau tembakan terhadap para demonstran.