Tidak diketahui secara jelas ada berapa pekerja tambang di lokasi saat longsor terjadi. Namun seorang aktivis lokal menyebut ratusan penggali kembali ke Hpakant selama musim penghujan untuk melakukan penggalian batu berharga meskipun situasinya berbahaya.
Para petugas penyelamat menyebutkan bahwa tekanan yang meningkat dari beban tanah dan bebatuan yang terbuang dalam aktivitas penggalian, telah mendorong timbunan tanah di lereng bukit longsor ke dalam danau di dekatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa banyak orang meninggal setiap tahunnya saat bekerja di industri perdagangan batu giok yang sangat menguntungkan, namun diregulasi dengan buruk. Kebanyakan tambang batu giok di Myanmar mempekerjakan para pekerja migran yang diupah sangat rendah.
(nvc/ita)