.webp)
Pemerintah China pada Selasa (21/12) mulai mendistribusikan pasokan bantuan untuk membantu ribuan korban Topan Rai yang melanda bagian tengah dan sebagian wilayah Filipina selatan.
Menurut laporan kepolisian Filipina, jumlah koban tewas akibat Topan Super Rai telah meningkat menjadi 375 orang, dengan 56 orang lainnya masih hilang.
Seperti diberitakan kantor berita Reuters, Selasa (21/12/2021), Duta Besar (Dubes) China untuk Filipina Huang Xilian mengatakan bahwa barang bantuan China sedang dalam perjalanan ke daerah-daerah yang terkena dampak topan di Filipina tengah dan selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hati kami untuk semua keluarga Filipina yang bersedih karena Topan Rai, yang telah menyebabkan korban besar serta kerugian harta benda," kata Huang dalam sebuah pernyataan.
Huang mengatakan Kedutaan Besar China di Manila telah menyiapkan 20.000 paket makanan senilai sekitar 8 juta peso (160.394 dolar AS). Setiap paket berisi 5 kilogram beras, 10 makanan kaleng, dan 10 bungkus mie.
"Dengan bantuan komunitas Filipina-China setempat, barang-barang bantuan ini sedang dalam perjalanan ke Cebu, Leyte, Negros Occidental, Bohol, Kota Cagayan de Oro, Kota Surigao, (dan) Negros Oriental," ujar Huang.
Huang mengatakan bahwa 4,725 juta kilogram beras sumbangan pemerintah China sudah berada di berbagai pelabuhan Filipina. Dia mengatakan 1,5 juta kilogram beras saat ini telah berada di Cebu, sedangkan 3,225 juta kilogram gram berada di Manila untuk dikirimkan ke daerah-daerah yang terkena dampak topan.
Huang berterima kasih kepada pemerintah Filipina, khususnya Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan, karena telah dengan cepat mendistribusikan bantuan beras tersebut kepada warga Filipina.
"China akan melakukan yang terbaik untuk melanjutkan dukungan besarnya terhadap upaya bantuan bencana dari pemerintah Filipina dan rakyat Filipina. Kami berharap semua yang terkena dampak dapat mengatasi kesulitan dan membangun kembali rumah mereka lebih awal," tambah Huang.
Sebelumnya pada Kamis (16/12) sore lalu, Topan Rai pertama kali menghantam Pulau Siargao, di lepas pantai timur di pulau Mindanao, Filipina selatan. Topan tersebut melanda Filipina selama tiga hari, menyebabkan banjir dan tanah longsor.
