China Sebut Taiwan 'Pengembara' yang Akhirnya Akan Pulang ke Rumah

China Sebut Taiwan 'Pengembara' yang Akhirnya Akan Pulang ke Rumah

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 20 Des 2021 14:09 WIB
FILE - In this Oct. 20, 2021, file photo, Chinese Foreign Minister Wang Yi speaks during a promotional event for Tibet at the Ministry of Foreign Affairs in Beijing. Wang will meet with Taliban representatives during a trip this week to the Persian Gulf nation of Qatar, an official said Monday, Oct. 25, 2021. (AP Photo/Mark Schiefelbein, File)
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (AP Photo/Mark Schiefelbein, File)
Beijing -

Diplomat top China menyebut Taiwan bagaikan 'pengembara' yang pada akhirnya nanti akan pulang ke rumah dan menyatakan Taiwan bukan bidak catur untuk dimainkan. Pernyataan terbaru ini menegaskan kembali tekad China untuk membawa Taiwan kembali di bawah kendalinya.

China selama ini mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayahnya. Dalam dua tahun terakhir, China meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya, yang membuat marah Taiwan dan memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Reuters, Senin (20/12/2021), Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang juga menjabat Penasihat Negara menyatakan bahwa pemicu ketegangan terkini adalah upaya-upaya pemerintah Taiwan untuk 'bergantung pada Amerika Serikat untuk kemerdekaan' dan AS serta negara lainnya yang berusaha menggunakan 'Taiwan untuk mengontrol China'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan sesat inilah yang akhirnya mengubah status quo dan merusak perdamaian di Selat Taiwan, melanggar konsensus masyarakat internasional dan norma dasar hubungan internasional," tegas Wang dalam pernyataannya di Beijing.

Untuk merespons hal tersebut, Wang menyebut China telah mengambil 'langkah-langkah balasan yang kuat' untuk 'merontokkan arogansi' pihak-pihak yang mengupayakan kemerdekaan resmi Taiwan.

ADVERTISEMENT

"Taiwan adalah seorang pengembara yang pada akhirnya akan pulang ke rumah, bukan bidak catur untuk digunakan pihak lainnya. China harus dan akan dipersatukan kembali," ujar Wang yang mantan Kepala Kantor Urusan Taiwan di China ini.

China diketahui marah atas dukungan untuk Taiwan dari AS, yang menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata paling penting bagi Taiwan meskipun tidak adanya hubungan diplomatik resmi.

Pemerintah Taiwan berulang kali mengecam tekanan-tekanan yang diberikan China terhadapnya. Ditegaskan pemerintah Taiwan bahwa rakyatnya memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka dan bahwa mereka tidak akan menyerah pada ancaman.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads