Perintah Kim Jong-Un Warga Tak Tertawa Saat Peringati Kematian Ayah

Perintah Kim Jong-Un Warga Tak Tertawa Saat Peringati Kematian Ayah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Des 2021 21:06 WIB
Foto tidak bertanggal ini disediakan pada 16 November 2021, oleh pemerintah Korea Utara, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, memeriksa lokasi proyek pembangunan besar di Samjiyon, provinsi Ryanggang, Korea Utara. Wartawan independen tidak diberi akses untuk meliput acara yang digambarkan dalam gambar ini yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara. Konten gambar ini adalah seperti yang disediakan dan tidak dapat diverifikasi secara independen. Tanda air bahasa Korea pada gambar yang disediakan oleh sumber berbunyi:
Kim Jong-Un (Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pyongyang -

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un memerintahkan warganya agar tak tertawa selama 11 hari. Ada apa?

Perintah itu disampaikan Kim Jong-Un untuk merayakan 11 hari berkabung dalam peringatan 10 tahun kematian mantan pemimpin Kim Jong Il pada 17 Desember.

Kim Jong Il menggantikan ayahnya, pendiri nasional Kim Il Sung, ketika Kim senior meninggal pada tahun 1994. Dia memerintah negara itu sampai kematiannya pada tahun 2011 dan kemudian digantikan oleh putranya, pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-Un.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintahan Kim Jong Il bertepatan dengan salah satu periode tergelap dalam sejarah Korea Utara, yakni kelaparan 1994-1998. Kelaparan parah saat itu diperkirakan menewaskan jutaan warga Korut.

Menurut sumber di Korut seperti diberitakan Radio Free Asia, Kamis (16/12/2021), semua warga negara dilarang menunjukkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum untuk memperingati 10 tahun kematian Kim Jong Il.

ADVERTISEMENT

"Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi," seorang penduduk kota perbatasan Sinuiju di timur laut di seberang Sungai Yalu dari Dandong China kepada Radio Free Asia (RFA).

Sumber itu mengatakan belanja bahan makanan juga dilarang pada hari peringatan itu sendiri.

"Dulu banyak orang yang kedapatan minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," kata sumber tersebut.

Dia mengatakan jika ada anggota keluarga yang meninggal selama masa berkabung itu, penduduk tidak boleh menangis dengan keras. Warga juga tidak diizinkan merayakan ulang tahun di masa berkabung.

"Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan jenazahnya harus dibawa keluar setelah selesai. Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri dalam masa berkabung," kata sumber tersebut.

Sumber lainnya, seorang warga provinsi Hwanghae Selatan mengatakan kepada RFA, polisi telah diberitahu untuk waspada terhadap orang-orang yang tidak terlihat berduka.

"Mulai hari pertama Desember, mereka memiliki tugas khusus untuk menindak mereka yang merusak suasana berkabung bersama," kata sumber kedua tersebut yang meminta dirahasiakan identitasnya.

"Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali," sambungnya.

Perusahaan-perusahaan milik negara dan kelompok-kelompok masyarakat juga diperintahkan untuk memperhatikan orang-orang yang kelaparan selama masa berkabung.

"Ketertiban dan keamanan sosial harus dipastikan, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada warga dan karyawan yang tidak bisa masuk kerja karena kekurangan pangan," kata sumber tersebut.

"Warga juga harus bekerja sama untuk membantu kotjebi," ujarnya merujuk ke para pengemis jalanan tunawisma yang terus meningkat di Korea Utara.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kim Jong-Un Sempat Diisukan Meninggal

Kim Jong-Un sempat diisukan meninggal pada bulan lalu. Namun, isu itu terbantahkan dengan kemunculan Pemimpin Korut tersebut di hadapan publik.

Kim Jong-Un kembali muncul di depan publik setelah lebih dari sebulan menghilang dari pandangan publik hingga sempat diisukan meninggal. Kim Jong-Un muncul untuk memeriksa proyek pembangunan besar di dekat perbatasan dengan China yang disebutnya melambangkan 'kemauan kuat' negaranya untuk mencapai kemakmuran dalam menghadapi isolasi dan tekanan internasional.

Dilansir dari Associated Press, Selasa (16/11), kantor berita resmi Korea Utara, KCNA melaporkan Kim menyatakan kepuasan selama kunjungannya ke kota Samjiyon atas kemajuan konstruksi di daerah yang disebutnya 'tempat suci matahari' tersebut

Samjiyon yang berada di kaki Gunung Paektu, digambarkan oleh narasi resmi sebagai pusat spiritual revolusi negara. Membangun Samjiyon menjadi 'model kota berbudaya' merupakan salah satu fokus utama dari kampanye konstruksi nasional yang ingin diselesaikan Korea Utara untuk peringatan 75 tahun berdirinya partai berkuasa pada Oktober tahun lalu.

Namun, pembangunan terlambat di tengah penutupan perbatasan terkait pandemi Corona dan sanksi internasional atas program senjata nuklir dan rudal Kim. KCNA mengatakan pembangunan di Samjiyon dapat selesai pada akhir tahun ini.

Dalam kunjungan itu, Kim Jong-Un memuji para pekerja atas 'kesetiaan yang tinggi, kemauan yang kuat, dan keringat' mereka untuk terus maju dengan proyek dalam menghadapi 'lingkungan yang tidak menguntungkan'.

Kim mengatakan Samjiyon akan menjadi pedoman untuk pembangunan pedesaan. Kunjungan itu adalah penampilan publik pertama Kim yang dilaporkan di media pemerintah sejak ia menyampaikan pidato di sebuah pameran senjata pada 11 Oktober.

Sebagai informasi, Korea Utara mengaitkan Paektu dengan pendiri negara yang merupakan kakek Kim, Kim Il Sung, yang menurut narasi resmi, menyelamatkan Semenanjung Korea dengan serangan gerilya yang berani melawan penjajah Jepang dari markasnya di lereng gunung sebelum akhir Perang Dunia II. Korea Utara juga mengklaim bahwa ayah Kim Jong-Un, Kim Jong Il, lahir di Paektu.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads