Pemerintah Korea Utara (Korut) di bawah pimpinan Kim Jong Un memerintahkan penduduknya untuk merayakan 11 hari berkabung untuk peringatan 10 tahun kematian mantan pemimpin Kim Jong Il pada 17 Desember.
Kim Jong Il menggantikan ayahnya, pendiri nasional Kim Il Sung, ketika Kim senior meninggal pada tahun 1994. Dia memerintah negara itu sampai kematiannya pada tahun 2011, dan kemudian digantikan oleh putranya, pemimpin Korut saat ini, Kim Jong Un.
Pemerintahan Kim Jong Il bertepatan dengan salah satu periode tergelap dalam sejarah Korea Utara, kelaparan 1994-1998, yang menewaskan jutaan warga negara itu, menurut beberapa perkiraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber di Korut seperti diberitakan Radio Free Asia, Kamis (16/12/2021), untuk memperingati 10 tahun kematian Kim Jong Il, semua warga negara dilarang menunjukkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum.
"Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi," seorang penduduk kota perbatasan Sinuiju di timur laut, di seberang Sungai Yalu dari Dandong China, mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA).
Sumber itu mengatakan bahwa belanja bahan makanan juga dilarang pada hari peringatan itu sendiri.
"Dulu banyak orang yang kedapatan minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," kata sumber tersebut.
Simak juga 'Korea Utara Peringati 76 Tahun Partai Buruh':