Seorang polisi Pakistan ditembak mati dan seorang polisi lainnya terluka saat mengawal tim vaksinasi polio pada Sabtu (11/12). Serangan itu diklaim oleh kelompok Taliban setempat, sehari setelah mereka membatalkan gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan.
Kelompok Taliban Pakistan pada hari Jumat (10/12) mengakhiri gencatan senjata yang dimediasi dengan bantuan Taliban Afghanistan, menuduh pemerintah Pakistan melanggar ketentuan perjanjian.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (11/12/2021), dalam insiden pada hari Sabtu (11/12I, dua pria mengendarai sepeda motor menembaki petugas polisi yang menjaga tim vaksinasi polio yang terdiri dari dua wanita yang memberikan vaksin kepada anak-anak di distrik Tank di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan tanpa pandang bulu, menewaskan satu polisi di tempat dan melukai yang lain," kata petugas polisi distrik Sajjad Khan kepada AFP.
Pejabat polisi setempat lainnya, Kamal Shah, membenarkan insiden tersebut dan mengatakan para penyerang telah melarikan diri.
Para polisi yang bertugas melindungi tim vaksinasi di Pakistan telah beberapa kali diserang sebelumnya, sebagian besar oleh militan lokal.
Taliban mengklaim serangan terbaru tersebut dan menyebutkan jumlah korban tewas dua orang, menurut pernyataan dari juru bicara Taliban Pakistan, Muhammad Khurasani.
Simak juga 'Warga Pakistan Minta Taliban Berantas ISIS di Afghanistan':
Kelompok militan tersebut menuduh pasukan keamanan membunuh beberapa anggota mereka dan melanggar gencatan senjata satu bulan.
Taliban Pakistan - gerakan terpisah dari para pemimpin baru Afghanistan tetapi memiliki sejarah yang sama - telah membuat Pakistan masuk ke dalam periode kekerasan yang mengerikan setelah terbentuk pada 2007.
Tujuh tahun setelah tindakan keras militer terhadap gerakan tersebut, pemerintah Pakistan sekarang mencoba untuk memadamkan kembalinya kelompok tersebut setelah kemenangan kelompok Taliban di Afghanistan.
Pakistan adalah salah satu dari dua negara di dunia di mana polio tetap endemik tetapi hanya satu kasus yang dilaporkan tahun ini setelah 84 pada tahun 2020, menurut Inisiatif Pemberantasan Polio Global.