Semakin banyak negara bagian Amerika Serikat (AS) yang melaporkan keberadaan kasus varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron. Setidaknya enam negara bagian AS telah mengonfirmasi kasus pertama varian Omicron di wilayah masing-masing.
Kendati demikian, para pakar menilai varian Delta yang dominan masih menjadi ancaman besar saat musim dingin datang dan banyak warga AS yang berkumpul saat musim liburan. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/12/2021).
Negara bagian New Jersey, Maryland, Missouri, Nebraska, Pennsylvania dan Utah masing-masing melaporkan kasus pertama varian Omicron pada Jumat (3/12) waktu setempat. Missouri masih menunggu konfirmasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) atas sebuah kasus melibatkan seorang warga St Louis yang baru melakukan perjalanan domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti masih menyelidiki dampak varian Omicron, yang pertama diidentifikasi di Afrika Selatan ini. Bukti awal menunjukkan bahwa varian baru ini memicu penyakit yang lebih ringan dibandingkan pendahulunya, termasuk varian Delta.
Wabah varian Omicron menjadi berita utama di seluruh dunia dan mendorong para pemimpin politik untuk menerapkan pembatasan baru Corona. Namun Direktur CDC, Rochelle Walensky, menyatakan bahwa varian Delta masih tetap dominan di AS.
Kasus varian Omicron di Utah ditemukan dalam pengurutan genetik sampel-sampel Corona yang ada di laboratorium negara bagian tersebut.
Nebraska mengonfirmasi enam kasus varian Omicron sejauh ini, dengan hanya satu orang yang sudah divaksinasi. Namun seluruh kasus varian Omicron di negara bagian itu tidak memerlukan perawatan medis di rumah sakit.
Gubernur New Jersey, Phil Murphy, mengumumkan bahwa kasus varian Omicron pertama di negara bagiannya ditemukan pada seorang wanita yang sudah divaksinasi penuh dan baru saja bepergian ke negara bagian Georgia.
Dekan Sekolah Kesehatan Umum pada Brown University, Dr Ashish Jha, menilai bahwa lonjakan kasus Corona lebih lanjut bisa membebani rumah-rumah sakit di AS yang tengah berjuang menghadapi beban kasus yang tinggi dan staf-staf yang kelelahan.
"Saya khawatir dengan sistem perawatan kesehatan kita dalam beberapa pekan dan beberapa bulan ke depan. Saya tidak tahu seberapa banyak lagi yang bisa ditangani," ucapnya.
Mantan komisioner otoritas obat-obatan dan makanan AS, FDA, Dr Scott Gottlieb, menyebut tingkat vaksinasi yang lebih tinggi kemungkinan akan menjadi perlindungan yang lebih baik dari varian Omicron.
Varian Omicron telah terdeteksi di sekitar 40 negara, termasuk AS di mana kasus varian baru itu juga ditemukan di California, Colorado, Hawaii, Minnesota dan New York. CDC menyatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan kasus varian Omicron di beberapa negara bagian lainnya.